TEMPO.CO, Jakarta - Hasil sigi Lingkaran Survei Indonesia atau LSI Denny JA menunjukkan, selama dua bulan masa kampanye, pertarungan program antara Joko Widodo atau Jokowi - Ma'ruf Amin dan Prabowo Subianto - Sandiaga Uno.
Baca: Survei: Elektabilitas Jokowi 53,2 Persen, Prabowo 31,2 Persen
"Petahana (Jokowi) dan tim masih terlihat ikut terlibat dalam percakapan yang penuh sensasi di masa awal kampanye. Di pihak penantang (Prabowo) belum ada satu pun program kerja yang terdengar masif di telinga publik selama periode awal kampanye," ujar peneliti LSI Denny JA, Rully Akbar, Kamis, 6 Desember 2018.
Rully mengatakan Jokowi sebagai inkumben tentunya diuntungkan dengan berbagai program yang sudah berjalan selama empat tahun kepemimpinannya. Ada sejumlah program kerja yang populer dan diketahui luas oleh publik. Program-program tersebut antara lain, Kartu Indonesia Sehat (KIS) dan Kartu Indonesia Pintar (KIP), beras sejahtera (Rastra), program keluarga harapan (PKH), pembangunan infrastruktur, dan pembagian sertifikat tanah. Semua program tersebut diketahui luas rata-rata diatas 50 persen.
Baca: LSI Denny JA: Kedua Capres Belum Maksimal Kampanyekan Program
"Namun, program-program ini belum dikampanyekan secara masif sebagai bagian dari success story Jokowi dalam dua bulan masa kampanye," ujar dia.
Sementara di kubu Prabowo, dari sejumlah program kerja konkret yang pernah dilontarkan ke publik, survei LSI Denny JA merekam belum satu pun dari program kerja penantang yang dikenal di atas 50 persen pemilih. Bahkan rata-rata baru di bawah 30 persen, pemilih yang tahu tentang program-program kerja dari penantang. "Dalam dua bulan, pihak penantang belum berhasil mempopulerkan program alternatifnya," ujar Rully.
Baca: Survei LSI Denny JA: Enam Isu Ini Beri Efek Elektoral bagi Capres
Pengumpulan data pada survei ini dilaksanakan pada 10 hingga 19 November 2018. Metodologi survei menggunakan multistage random sampling dengan jumlah responden 1.200. Wawancara tatap muka responden menggunakan kuesioner dan margin of error survei ini sebesar kurang lebih 2,9 persen.