TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Ketua DPR RI, Fahri Hamzah, mengatakan reuni 212 memberi efek elektoral yang sangat besar untuk calon presiden Prabowo Subianto. Menurut Fahri, kehadiran Prabowo dalam aksi tersebut akan dilihat masyarakat sebagai calon presiden yang lebih dapat memberikan jaminan dan kepastian.
Baca: Fahri Hamzah Kritik KPU soal Pengaturan Masa Kampanye
"Kemunculan Pak Prabowo menegaskan jawaban atas kegelisahan massa selama ini. Bahwa ada pemerintah yang tidak akan menciptakan gangguan kepada rasa keadilan masyarakat yang menjadi pemicu aksi damai 212," kata Fahri di kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin, 3 Desember 2018.
Fahri mengatakan aksi 212 adalah akibat dari perbuatan pemerintah saat ini. Pemerintahan saat ini, kata Fahri, tindakannya banyak mengirimkan rasa ketidakpastian bagi masyarakat.
"Dengan segala maaf, saya mengatakan pemerintahan yang ini sekarang dianggap tidak memberikan kepastian, terhadap kasus korupsi, terhadap kasus penistaan, terhadap kriminalisasi, terhadap penggunaan UU ITE yang sebenarnya UU Administrasi Ekonomi tapi menjadi UU Pidana, dan lain-lain lah," kata Fahri Hamzah.
Dengan demikian, kata Fahri, masyarakat akan mencari kepastian dari dua kandidat yang mencalonkan diri untuk pemilihan presiden atau Pilpres 2019. Menurut dia, masyarakat akan menganggap bahwa satu kandidat lebih mengirimkan kepastian daripada kandidat yang lain.
Simak: Fahri Hamzah Nilai Janji PKS soal Pajak Motor Tak Didasari Kajian
"Sekarang ini orang merasa bahwa Prabowo lebih memberikan kepastian hukum, keamanan, ketenteraman, keadilan, dan melindungi yang kecil. Secara simbolik itulah yang kemudian makin lama makin dirasakan," kata Fahri Hamzah mengomentari kehadiran Prabowo di Reuni 212.