TEMPO.CO, Bandung - Dewan Pimpinan Wilayah PPP Jawa Barat saat ini sedang fokus menjelaskan sejumlah kabar bohong atau hoax terkait pasangan capres Jokowi - Ma'ruf di kalangan para kiai, ajengan dan santri.
Pengurus Harian DPW PPP Jawa Barat, Uu Ruzhanul Ulum, mengatakan sesuai arahan dari Wakil Ketua Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Ma'ruf, Moeldoko, pihaknya rutin menggelar silaturahmi setiap Sabtu dan Minggu dengan para kiai dan ajengan di daerah. "Alhamdulillah, hingga saat ini saya sudah mulai ke beberapa titik, Karawang, Majalengka sampai Kuningan," kata Uu pada Selasa, 27 November 2018.
Baca: Jokowi - Ma'ruf Andalkan Tim Delta untuk Lima Daerah Jawa Barat
Uu mengatakan dalam silaturahmi tersebut pihaknya menyampaikan sejumlah informasi dan menjelaskan isu yang tengah beredar, terutama berita-berita hoax yang menyerang pemerintahan Jokowi hingga personal Jokowi.
"Untuk materinya yang disampaikan soal persatuan dan kesatuan. Namun, kami juga menyampaikan dan menjelaskan isu yang beredar saat ini di masyarakat," kata Uu.
Uu yang juga Wakil Gubernur Jawa Barat ini mengatrakan isu hoax yang rutin dijelaskan antara lain tentang serbuan tenaga kerja asing, Jokowi antek asing hingga kebangkitan Partai Komunis Indonesia (PKI).
Baca: Erick Thohir Siap untuk Adu Rekam Jokowi Vs Prabowo
Selain itu, pihaknya menjelaskan sejumlah keberhasilan pemerintahan Jokowi terutama di bidang ekonomi dan infrastruktur. "Jadi kami sampaikan data-data yang otentik terkait isu tersebut. Kami memiliki data, dan menyakini data yang disampaikan ini. Penjelasan ini membuat pemahaman kiai, ajengan dan santri terkait Pak Jokowi menjadi positif," kata Uu.
Menurut Uu, kalangan pesantren di Jabar yang ia temui sudah gerah dengan isu-isu yang penuh muatan adu domba. Para santri yang ditemuinya juga mengaku gelisah dengan berita-berita hoax yang beredar di tahun politik ini. "Mereka ini bilang takut perpecahan, mereka mau bisa ibadah dengan tenang dan damai, mereka jengah kalau terus dibenturkan," kata dia.
Baca: Survei Internal Jokowi - Ma'ruf: Suara di Jawa Barat 47 Persen