TEMPO.CO, Jakarta - Juru bicara Badan Pemenangan Nasional Prabowo - Sandiaga, Faldo Maldini, mengimbau para pendukung capres bersikap bijaksana dalam menyatakan dukungannya. Faldo mengatakan mereka boleh berdebat sekeras-kerasnya namun tak diakhiri dengan pertikaian.
"Dari awal kami selalu bilang, debat dan adu argumentasi lakukan sekeras-kerasnya, tetapi berkelahi jangan," kata Faldo kepada Tempo pada Senin, 26 November 2018.
Baca: Cekcok Beda Capres Berujung Maut, Timses Jokowi: Ambil Hikmahnya
Imbauan Faldo ini menanggapi kejadian penembakan di Sampang, Jawa Timur yang belakangan ramai dibincangkan. Seorang warga Kecamatan Sokobanah, Sampang, Jawa Timur bernama Subaidi tewas ditembak akibat berbeda pandangan politik dengan temannya, Idris.
Penembakan terhadap Subaidi berawal dari adu pendapat. Idris dan Subaidi cekcok soal dukungan terhadap calon presiden di media sosial Facebook. Cekcok berlanjut di dunia nyata yang berujung pada kematian Subaidi pada Rabu, 21 November 2018.
Atas kejadian itu, Faldo menyampaikan ungkapan bela sungkawanya. "Ini pembelajaran berharga buat demokrasi kita," ujarnya. Faldo mengatakan, tragedi berdarah tersebut dapat membuat pendukung bemawas diri untuk menahan gejolak pertengkaran akibat beda pendapat.
Baca: Kronologi Kasus Penembakan Akibat Cekcok Pilihan Capres
Selama ini, menurut Faldo, tim Prabowo - Sandiaga tidak pernah meminta pendukungnya untuk berkelahi dengan pendukung lawan. Meski, menurut dia, kubu mereka kerap menegaskan narasi-narasi yang berani.
Faldo pun meminta kedua pihak tak saling menyalahkan atas kejadian tersebut. Ia berharap masing-masing kubu berfokus pada tawaran dan kritik substantif.
Selain itu, kejadian ini dianggapnya sebagai pelajaran untuk mengeliminasi narasi kampanye yang kurang substansial. "Di tim kampanye, kami komit untuk hadirkan diskusi yang bermutu," ujarnya.
Sementara itu, untuk pendukung inkumben, Faldo meminta mereka mendesak pemerintah mewujudkan semua janji-janjinya. Sebab, bila inkumben tidak prima, maka masyarakat bakal menanggung rugi. Apalagi bila inkumben hanya mencari pembenaran mati-matian.
Baca: Sebab Cekcok Beda Capres Berujung Maut: Rakyat Hanya Alat Politik