TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Sekretaris Tim Kampanye Nasional Jokowi-Ma'ruf, Raja Juli Antoni mengatakan, sejumlah pernyataan Presiden Joko Widodo atau Jokowi yang kontroversial belakangan ini, bukanlah gol bunuh diri atau membuat blunder di tengah koalisi.
Baca: Pernyataan Blunder Jokowi, dari Sontoloyo sampai Tabok PKI
"Bukan gol bunuh diri. Ini malah membuat solid barisan Pak Jokowi menuju pemilihan presiden 2019," ujar Antoni saat dihubungi Tempo pada Sabtu, 24 November 2018.
Belakangan, calon presiden inkumben ini memang kerap mengeluarkan sejumlah istilah yang tak biasa, seperti politikus sontoloyo dan politik genderuwo. Baru-baru ini Jokowi menyebut, dia akan menabok penyebar hoax yang memfitnah Jokowi simpatisan Partai Komunis Indonesia atau PKI.
Wakil Ketua Tim Kampanye Nasional Jokowi-Ma'ruf, Abdul Kadir Karding mengatakan, Jokowi berbicara demikian karena beranggapan bahwa isu hoax atau hoaks yang menyerangnya sudah keterlaluan dan bisa merusak sendi-sendi kehidupan bangsa. "Ini juga bisa memecah belah bangsa," ujar Karding saat dihubungi terpisah.
Baca: Di Dua Momen Ini Jokowi Curhat Kerap Dikaitkan dengan PKI
Isu hoaks tersebut, ujar Karding, telah merugikan Jokowi secara peribadi. "Jadi pernyataan beliau itu warning kepada kita semua untuk setop hoaks dan fitnah. Beliau tegas, kalau tidak, bisa berakibat buruk bagi kehidupan sosial dan persatuan bangsa," ujar Karding.
Menurut Karding, empat tahun terus-menerus diterpa hoaks tersebut, sudah cukup bagi Jokowi untuk tidak diam dan membantah isu-isu tersebut. "Ada isu, pasti ada yang menyebarkan. Apakah pendukung Pak Jokowi? Pasti bukan. Pasti mereka yang bukan dari kelompok Jokowi," ujar Karding.
Survei internal koalisi, ada 6 persen masyarakat atau 9 juta orang Indonesia yang percaya bahwa Jokowi adalah simpatisan PKI. "Padahal itu bohong. Apakah ini tidak perlu di jawab?" ujar politikus PKB ini.