TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Sekretaris Tim Kampanye Nasional Jokowi-Ma'ruf, Raja Juli Antoni menilai, pernyataan calon presiden nomor urut 02, Prabowo Subianto belakangan banyak membuat blunder dan merugikan dirinya sendiri.
Baca: 5 Pernyataan Blunder Prabowo Subianto yang Menuai Kontroversi
Antoni, mengibaratkan politik seperti bermain bulu tangkis. Jika lawan berhasil melakukan smash dan masuk, itu poin buat lawan. Tapi kalau membuat kesalahan sendiri, itu berarti memberi poin buat lawan.
"Saya kira, apa yang terjadi hari-hari ini seperti itu. Jadi Pak Prabowo lebih banyak gagal menyebrangkan shuttlecock bulutangkis ke arah kami. Tapi justru nyangkut di net atau kalaupun bolanya nyebrang di net, itu juga out," ujar Antoni saat dihubungi Tempo pada Sabtu, 24 November 2018.
Blunder yang dimaksud Antoni adalah berbagai pernyataan kontroversial Prabowo Subianto di forum-forum publik. Soal tampang Boyolali, misalnya. Ledekan Prabowo itu bermaksud mencandai sistem perekonomian Indonesia yang menurut kubunya makin bobrok. Atas ujarannya ini, Prabowo malah menyinggung masyarakat Boyolali dan diprotes oleh Forum Boyolali Bermartabat. Mereka menggelar aksi Save Tampang Boyolali pada Ahad, 4 November 2018.
Baca: Tampang Boyolali; di Antara Dugaan Politisasi dan Gurauan Prabowo
Prabowo lantas menjelaskan bahwa tak ada niat untuk melukai hati masyarakat atas ujarannya itu. Prabowo kemudian minta maaf melalui juru bicara kubunya, Dahnil Anzar Simanjuntak.
Baru-baru ini, Prabowo juga membuat pernyataan kontroversial seputar tukang ojek. Ia menyoalkan anak-anak muda yang berprofesi sebagai tukang ojek. Dalam kampanyenya di Jakarta Selatan pada 21 November lalu, ia mengatakan perjalanan karir pemuda setelah lulus SMA akan menjadi tukang ojek. “Ada meme yang menunjukkan bahwa perjalanan karir pemuda Indonesia setelah lulus sekolah dari SD sampai SMA akan menjadi tukang ojek," katanya.
Oleh beberapa komunitas ojek dan juga kubu Jokowi, pernyataan tersebut dinilai merendahkan pekerjaan tukang ojek. Menepis berbagai kritikan terhadap Prabowo, calon wakil presiden Sandiaga Uno mengatakan, pernyataan Prabowo tersebut tak lain karena prihatin melihat anak muda menjadi tukang ojek setelah lulus SMA.
Baca: Timses Jokowi Tanggapi Pidato Prabowo yang Singgung Tukang Ojek
"Ya jadi sebenarnya esensi daripada kegelisahan Pak Prabowo sudah terdiagnosis dan sudah terkonfirmasi dengan angka pengangguran Indonesia di usia muda masih sangat tinggi," kata Sandiaga seusai memberikan orasi ilmiah dalam acara wisuda Universitas Bung Karno di Balai Sudirman, Jakarta, Kamis, 22 November 2018.