TEMPO.CO, Jakarta - Kubu Prabowo - Sandiaga mengumpulkan para relawannya hari ini di Istora Senayan, Jakarta, Kamis, 22 November 2018. Calon presiden nomor urut 01 Prabowo Subianto hadir di sana dan menyampaikan sejumlah pesan kepada para relawan.
Bukan cuma pesan kepada relawan, Prabowo juga mengomentari soal elite politik. Tempo mencatat enam poin utama yang disampaikan Prabowo di hadapan ribuan pendukungnya tersebut.
Baca: Cerita Prabowo: Dulu Melawan Orde Baru Sekarang Duduk Bersama
1. Minta bantuan karena kurang dana
Dalam pertemuan relawan itu, Prabowo terang-terangan meminta bantuan kepada para pendukungnya untuk pemeriksaan daftar pemilih tetap dan dana. "Saya minta bantuan, kami minta tolong dibantu periksa daftar pemilih tetap. Periksa di RW-RW, RT-RT, kalian masing-masing," kata Prabowo di Istora Senayan, Jakarta, Kamis, 22 November 2018.
Berikutnya, Prabowo mengatakan dirinya terpaksa meminta bantuan dana dari para relawan. Dia mengatakan koalisi kekurangan logistik untuk pemenangan pemilihan presiden 2019 ini. "Tolong, terpaksa aku minta bantuan dari kalian semua, karena kami kekurangan dana perjuangan," kata Ketua Umum Partai Gerindra ini.
2. Tampang miskin
Setelah meminta bantuan dana, Prabowo justru mengatakan pendukung dirinya dan Sandiaga Uno banyak yang berasal dari ekonomi rendah. Meski begitu, Prabowo melanjutkan dirinya tidak mengatakan itu dengan maksud mengejek, tetapi terbuka pada realita bahwa memang itu yang ia rasakan.
Makanya, kata dia, Prabowo ingin berjuang agar rakyat Indonesia tak lagi miskin. "Emang tampang enggak punya duit. Bukan gue enggak ngejek elu tapi gue berjuang untuk elu. Gue enggak rela rakyat gue miskin," kata Prabowo dengan nada yang meninggi.
Baca: PKS: Pidato Prabowo Lulusan SMA Cuma Jadi Tukang Ojek Tak Negatif
3. Minta tidak dianggap sebagai orang kaya
Setelah itu, Prabowo meminta tak dianggap sebagai orang kaya walaupun sebagai purnawirawan jenderal. Mantan Komandan Jenderal Komando Pasukan Khusus berpangkat terakhir letnan jenderal ini mengatakan yang patut dipertanyakan jika seorang jenderal hidup bermewah-mewah.
Padahal pada laporan kekayaan terakhir di tahun 2014, harta kekayaan Prabowo mencapai Rp 1,6 triliun dan US$ 7,5 juta. Jumlah kekayaan Prabowo terdiri dari harta tidak bergerak berupa tanah dan bangunan bernilai Rp 105 miliar. Sedangkan harta bergerak berupa kendaraan mencapai Rp 1,4 miliar. Harta tidak bergerak berupa pertanian, perkebunan, pertambangan mencapai Rp 12 miliar. Selain itu, dia punya koleksi barang seni dan antik senilai Rp 3 miliar.
4. Ada elite dukung diam-diam
Lain dari soal bantuan dana atau persoalan harta, Prabowo juga bercerita bahwa ia kerap didatangi elite yang bergelar dan memiliki jabatan. Prabowo mengklaim para elite itu mengatakan ingin mendukungnya di pilpres 2019 tetapi takut lantaran diancam dan ditekan oleh pihak lain.
"Mereka bilang, kami ingin dukung Pak Prabowo, tapi kami ditekan, kami diancam," kata Prabowo. Prabowo tak merinci siapa saja atau memberi petunjuk siapa para elite yang mendatanginya. Dia juga tak menjelaskan siapa pihak yang mengancam dan menekan itu.
Baca: Sandiaga: Saya dan Prabowo Bukan Politikus Sungguhan
5. Elit politik tambah pintar, makin pintar bohong
Di sisi lain, Prabowo juga bercerita soal elite dari perspektif yang lain. Ia mengatakan bahwa jika elite politik di Indonesia tambah pintar, maka makin pintar pula mereka berbohong. Menurut Prabowo, elite berbohong dengan mengatakan semua dalam kondisi bagus.
"Elite selalu bicara bahwa semua bagus semua bagus, semua bagus. Kalian yang tahu, kalian yang bisa jawab bagaimana penderitaan rakyat," kata Prabowo.
Menurut Prabowo, dalam acara yang mempertemukannya dengan relawan seperti ini ia merasa bertemu dengan rakyat Indonesia yang sebenarnya. Ia mengisyaratkan kesal dengan elite yang banyak berlagak.