Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Partai Berkarya Jual Orba, SMRC: Tak Ada yang Bisa Dijual karena

Reporter

image-gnews
Calon presiden Prabowo Subianto berdialog dengan korban gempa saat mengunjungi tenda posko pengungsian Desa Guntur Macan, Kecamatan Gunungsari, Lombok Barat, NTB, Rabu, 5 September 2018. Prabowo ditemani Ketua Dewan Pembina Partai Berkarya Siti Hediati Hariyadi alias Titiek Soeharto dalam kunjungan tersebut. ANTARA/Ahmad Subaidi
Calon presiden Prabowo Subianto berdialog dengan korban gempa saat mengunjungi tenda posko pengungsian Desa Guntur Macan, Kecamatan Gunungsari, Lombok Barat, NTB, Rabu, 5 September 2018. Prabowo ditemani Ketua Dewan Pembina Partai Berkarya Siti Hediati Hariyadi alias Titiek Soeharto dalam kunjungan tersebut. ANTARA/Ahmad Subaidi
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Direktur Eksekutif Saiful Mujani Research & Consulting (SMRC) Djayadi Hanan mengatakan tidak ada yang bisa dijual dari presiden kedua RI, Soeharto dengan Orde Barunya. “Apanya yang mau dijual?” ujar Djayadi kepada Tempo, Rabu, 21 November 2018. Pernyataan itu disampaikan Djayadi sehubungan dengan Partai Berkarya yang “menjual” Soeharto dan Orde Baru (Orba) untuk menarik suara bagi pasangan calon presiden Prabowo – Sandiaga Uno.

Ketua Dewan Pertimbangan Partai Berkarya Titiek Soeharto mengatakan Indonesia akan kembali seperti masa Orba jika pasangan Prabowo Subianto dan Sandiaga Uno menang pemilihan presiden 2019. "Sudah cukup. Sudah saatnya Indonesia kembali seperti waktu era kepemimpinan Bapak Soeharto yang sukses dengan swasembada pangan, mendapatkan penghargaan internasional dan dikenal dunia," ujar Titiek. Djayadi menyampaikan beberapa alasan bahwa Soeharto dan Orde Barunya tidak akan mampu menarik suara untuk Partai Berkarya yang mendukung Prabowo, yaitu:

Baca: Gedung Keluarga Cendana yang Jadi Kantor Partai Berkarya Disita ...

  1. Dari sisi ekonomi, bukankah Orba yg membawa Indonesia pada krisis paling parah sepanjang sejarah pada 1998?
  2. Sistem politik zaman orba adalah sistem otoriter yang didominasi Soeharto dan kroninya. Sejak 1998 sampai sekarang, ujar dia, data jajak pendapat publik menunjukkan masyarakat Indonesia menghendaki demokrasi. “Lebih dari 70 persen masyarakat Indonesia menganggap demokrasi sebagai sistem yang cocok untuk Indonesia meskipun memiliki banyak kelemahan.”
  3. Generasi yang saat ini mendominasi Indonesia adalah yang mulai dewasa di era 90-an, dan setelahnya. Generasi ini dinilai belum sempat merasakan ‘keindahan Orba’ seperti yang didengungkan Titiek Soeharto. “Yang mereka ingat ya krisis politik dan ekonomi tahun 1998 itu. Jadi sulit untuk menjual isu orba itu,” ujar Djayadi.
Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

 Baca: Partai Berkarya: Gedung Granadi yang Disita ...

Sejak lolos verifikasi untuk bertarung di pemilihan presiden 2019, Partai Berkarya besutan putera bungsu Soeharto, Hutomo Mandala Putra itu menyatakan akan menjual romantisme Orba untuk memenangkan pemilu 2019.  

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Wacana Sawah Padi Cina 1 Juta Hektare di Kalimantan, Guru Besar IPB: Tidak Masuk Akal

1 hari lalu

Ilustrasi panen padi di sawah. TEMPO/Prima Mulia
Wacana Sawah Padi Cina 1 Juta Hektare di Kalimantan, Guru Besar IPB: Tidak Masuk Akal

Guru Besar Institut Pertanian Bogor (IPB) mengkritik wacana penggunaan lahan 1 juta hektare di Kalimantan untuk adaptasi sawah padi dari Cina.


Lokasi Patung Kuda Arjuna Wijaya Jakarta Kerap Jadi Pusat Unjuk Rasa, Begini Sejarah Pendiriannya

3 hari lalu

Pendukung Prabowo-Gibran dan para pendukung Anies-Muhaimin terlibat bentrokan saat menggelar aksi di area Patung Kuda, Jakarta, 19 April 2024. TEMPO/Martin Yogi Pardamean
Lokasi Patung Kuda Arjuna Wijaya Jakarta Kerap Jadi Pusat Unjuk Rasa, Begini Sejarah Pendiriannya

Patung Kuda Arjuna Wijaya di Jalan Medan Merdeka Jakarta kerap jadi sentral unjuk rasa. Terakhir demo pendukung 01 dan 02 terhadap sengketa pilpres.


49 Tahun TMII Gagasan Tien Soeharto, Pembangunannya Tuai Pro-kontra

4 hari lalu

Presiden Soeharto bersama istri Ny. Tien Soeharto saat mengunjungi Museum Pengamon di Berlin, Jerman, 1991. Dok.TEMPO.
49 Tahun TMII Gagasan Tien Soeharto, Pembangunannya Tuai Pro-kontra

Tie Soeharto menggagas dibangunnya TMII sebagai proyek mercusuar pemerintahan Soeharto. Proses pembangunannya menuai pro dan kontra.


Berawal Ide Tien Soeharto, Begini Sejarah Taman Mini Indonesia Indah atau TMII di Usia 49 Tahun

4 hari lalu

Sejumlah wisatawan mengunjungi anjungan Provinsi Sumatera Barat di Taman Mini Indonesia Indah (TMII), Jakarta, Kamis 11 April 2024. Pengelola TMII menyebutkan sekitar 20.000 wisatawan mengunjungi obyek wisata tersebut pada hari kedua Lebaran 2024 (data terakhir pukul 15.00 WIB) dan diperkirakan jumlahnya akan terus meningkat hingga Minggu (14/4) atau H+3 Lebaran.  ANTARA FOTO
Berawal Ide Tien Soeharto, Begini Sejarah Taman Mini Indonesia Indah atau TMII di Usia 49 Tahun

Taman Mini Indonesia Indah (TMII) dibangun pada 1972 dan diresmikan pada 20 April 1975, berawal dari ide Tien Soeharto.


64 Tahun PMII, Respons Mahasiswa Muslim terhadap Situasi Politik

7 hari lalu

Presiden Joko Widodo saat Peresmian Pembukaan Musyawarah Nasional VI Ikatan Alumni Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (IKA PMII) Tahun 2018di Jakarta, Jumat 20 Juli 2018. TEMPO/Subekti.
64 Tahun PMII, Respons Mahasiswa Muslim terhadap Situasi Politik

Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) merupakan salah satu dari sekian banyak organisasi mahasiswa yang masih eksis sampai saat ini.


Ramai Open House Jokowi di Istana Negara, Ini Sejarah Open House di Kalangan Pejabat Negara

14 hari lalu

Suasana antrean warga di depan Istana Negara, Jakarta, Rabu, 10 April 2024. Antrean warga untuk menghadiri acara open house Idul Fitri sempat ricuh lantaran sejumlah warga memaksa masuk ke dalam Istana Negara. TEMPO/Yohanes Maharso
Ramai Open House Jokowi di Istana Negara, Ini Sejarah Open House di Kalangan Pejabat Negara

Tradisi open house di kalangan pejabat Indonesia makin menguat sejak Orde Baru era kepemimpinan Soeharto.


Pasang Surut Hubungan Indonesia-Cina dalam Rentang 74 Tahun

23 hari lalu

Bendera Cina dan Indonesia. Shutterstock
Pasang Surut Hubungan Indonesia-Cina dalam Rentang 74 Tahun

Prabowo Subianto, memilih Cina sebagai negara pertama yang dikunjunginya, menandai pentingnya hubungan Indonesia-Cina.


Ledakan Gudang Peluru Cibubur Ingatkan Peristiwa Ledakan Gudang Amunisi KKO Cilandak 40 Tahun Lalu

24 hari lalu

Tangkapan layar detik-detik terjadi ledakan dahsyat pada insiden kebakaran yang melanda Gudang Amunisi Artileri Medan (Armed) TNI di Kampung Parung Linang, Desa Ciangsana, Kecamatan Gunung Putri, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Sabtu (30/3/2024) petang. FOTO/video Istimewa
Ledakan Gudang Peluru Cibubur Ingatkan Peristiwa Ledakan Gudang Amunisi KKO Cilandak 40 Tahun Lalu

Ledakan gudang peluru cibubur mengingatkan peristiwa 40 tahun lalu ledakan gudang peluru Korps Marinir Angkatan Laut, Cilandak KKO, Jakarta Selatan.


Rangkaian Momen Sebelum Soeharto Naik Menjadi Presiden Gantikan Sukarno 56 Tahun Lalu

28 hari lalu

Letjen Soeharto (kiri), Soekarno, Sultang Hamengku Buwono IX, dan Adam Malik pada rapat Kabinet Ampera1, 25 Juli 1966. Dok. Rusdi Husein
Rangkaian Momen Sebelum Soeharto Naik Menjadi Presiden Gantikan Sukarno 56 Tahun Lalu

Naiknya Soeharto sebagai presiden menggantikan Sukarno berawal dari kemelut politik yang rumit pasca peristiwa G30S


Hari Ini 56 Tahun Lalu, Pelantikan Soeharto sebagai Presiden Gantikan Sukarno, Sukmawati Sebut Kudeta Merangkak

29 hari lalu

Sukarno dan Soeharto
Hari Ini 56 Tahun Lalu, Pelantikan Soeharto sebagai Presiden Gantikan Sukarno, Sukmawati Sebut Kudeta Merangkak

Kudera merangkak disebut sebagai kudeta yang dilakukan Soeharto kepada Sukarno, apa itu?