TEMPO.CO, Jakarta - Relawan calon presiden dan wakil presiden Prabowo Subianto - Sandiaga Uno meneruskan penggunaan pos pemenangan Anies Baswedan, yakni Rumah Joeang. Sandiaga mengklaim markas tersebut kini telah berdiri hampir di seluruh provinsi di Indonesia.
Baca juga: Struktur Tim Pemenangan Jokowi dan Prabowo Dibentuk hingga Desa
Terakhir, markas kubu pasangan capres nomor urut 02 itu malah telah merambah kabupaten dan kota. "Sekarang akan kami lengkapi di tiap kabupaten/kota," ujar Sandiaga di Magelang pada Minggu, 18 November 2018.
Pos pemenangan Rumah Joeang paling anyar yang diresmikan Sandiaga beralamat di Borobudur, Magelang. Dalam rilis yang disiarkan tim media Prabowo, Sandiaga berharap pos tersebut berkontribusi menyumbang suara.
Sandiaga mengatakan markas pemenangan ini efektif untuk membetot dukungan. Ia mencontohkan, pada Pemilihan Gubernur DKI Jakarta pada 2017 lalu, Rumah Joeang berhasil menyetor 16 persen suara untuk Anies - Sandiaga.
Mantan pasangan Anies itu lantas menuturkan bahwa Rumah Joeang memiliki perjalanan sejarah yang lumayan panjang. Mulanya, pos pemenangan itu dibangun pada masa awal kampanye pilgub DKI.
Baca juga: Ini Rompi Jins ala Anak Vespa Jadi Kostum Kubu Prabowo - Sandiaga
Kala itu, Rumah Joeang bekerja bersama partai dan sayap relawan lainnya. Para loyalis pendukung Anies - Sandiaga itu merangsak bergerak ke akar-akar rumput. Relawan kampanye menyiarkan pesan perubahan versi Anies - Sandiaga untuk masyarakat. Hal itu akan kembali dilakukan di Magelang dan kota lain. “Kami harap di Magelang menyambut perubahan di 2019," ucap Sandiaga.
Sandiaga mengatakan, lewat Rumah Joeang, ia akan menyalurkan narasi-narasi program. Khususnya, kata dia, pembahasan soal ekonomi yang memuat pembukaan lapangan kerja.
Adapun relawan Rumah Joeang akan bekerja di sisa waktu lebih-kurang 5 bulan masa kampanye. Dalam waktu yang relatif singkat, Sandiaga yakin para relawan akan bekerja optimal. Ia menambahkan, masyarakat akan memilih calon pemimpin yang berhasil merangkul akar rumput. “Dan saya yakin rakyat memilih bukan berdasarkan yang digoreng-goreng, tapi karena hati nurani," ucapnya.