TEMPO.CO, Jakarta - Relawan loyalis pasangan calon presiden dan wakil presiden Prabowo Subianto - Sandiaga Uno, Go Prabowo Sandi (GPS), mendeklarasikan dukunganya pada Sabtu, 17 November 2018. Deklarasi itu digelar di Hotel Grand Cempaka, Jakarta Pusat.
Baca: Ziarah ke Makam Abah Sepuh, Prabowo Lakukan Hal Tak Lazim
Meski bertempat di pusat kota, dukungan relawan GPS nihil didatangi tim Badan Pemenangan Nasional. Ketua BPN Djoko Santoso, yang sedianya akan hadir dalam acara tersebut, ternyata absen. Padahal, sejumlah anggota sayap relawan telah menunggu Djoko.
Acara deklarasi pun sempat molor lebih-kurang satu jam lantaran relawan menunggu kedatangan tim BPN. Relawan yang berjumlah puluhan ini akhirnya menunggu di sebuah aula hotel sambil berlatih yel-yel. Mereka juga memutar lagu #2019GantiPresiden untuk mengisi lowongnya acara.
Sesekali, master of cerremony (MC) mengabsen anggota relawan itu supaya acara tak sepi. "Mana GPS dari Jawa Tengah?" tutur MC. Acara yang sedianya digelar pukul 15.30 WIB pun molor sampai mendekati pukul 17.00 WIB.
Baca: Gencar Kritik Soal Swasembada Pangan, Ini 5 Program Prabowo
Hampir petang, rombongan yang mengaku mewakili Djoko Santoso tiba. Salah satu yang menyampaikan pidato adalah rekan dekat Djoko, Dadang Irawan. Dadang adalah purnawirawan TNI yang tergabung dalam 300 jenderal pendukung Jokowi. Namun, ia tak tergabung dalam struktur BPN.
Dadang kemudian menyampaikan pesan Djoko kepada relawan. Ia mengatakan BPN mewanti-wanti masyarakat untuk tidak gampang terbakar isu dan emosi.
Dadang juga menyampaikan pesan Djoko untuk relawan seputar pembangunan indeks ekonomi. Dalam deklarasi itu hadir juga Ketua Umum GPS Gumilar Yo. Gumilar mengatakan saat ini GPS telah menyasar 34 provinsi dan 259 kota kabupaten. Adapun GPS baru dibentuk dalam waktu empat bulan ini.