TEMPO.CO, Jakarta - Calon presiden nomor urut 02, Prabowo Subianto, mengkritik gaji sejumlah aparatur negara saat ini kecil. Ia mengabsen, para Tentara Nasional Indonesia (TNI), polisi, dan guru tak dapat menikmati pendapatan yang longgar karena berbagai persoalan.
Baca: Gencar Kritik Soal Swasembada Pangan, Ini 5 Program Prabowo
Dalam rilis yang disiarkan tim media Prabowo pada Sabtu, 17 November 2018, mantan Danjen Koppasus tersebut mengemukakan pendapat tentang kecilnya gaji para aparatur. "Kenapa gaji kecil? Karena uang kita dicuri. Kekayaan kita diambil, dirampas," kata Prabowo pada Sabtu siang di Garut, Jawa Barat.
Ujaran Prabowo itu disampaikan di depan para pendukungnya di Garut. Kehadiran Prabowo di Kabupaten Garut bertujuan untuk menghadiri deklarasi relawan Roemah Djoeang Garut untuk Prabowo-Sandi. Selain itu, Prabowo dijadwalkan bersilaturahmi dengan tokoh agama dan masyarakat se-Kabupaten Garut dalam program Prabowo Menyapa.
Baca: Hari Ini Prabowo Turun Gunung ke Jawa Barat
Di depan pendukungnya, Prabowo berjanji memperjuangkan kesejahteraan, termasuk membenahi nominal gaji aparatur yang ia nilai kecil. Prabowo mengatakan solusi yang ia tawarkan ialah mengelola seluruh kekayaan sumber daya alam secara mandiri.
Prabowo menilai, kekayaan alam bangsa Indonesia tidak dikelola dengan baik. Sebagian besar kekayaan alam, kata dia, banyak diangkut keluar negeri untuk kepentingan tertentu.
Alasan selanjutnya, kata Prabowo, sumber daya tak termanfaatkan dengan baik karena pemerintah melakukan impor yang justru merugikan para petani dalam negeri. Prabowo pun menyatakan langkah mengimpor ini tak sejalan dengan keadaan utang negara yang makin menumpuk.