TEMPO.CO, Jakarta - Partai Persatuan Pembangunan (PPP) kubu Muktamar Jakarta memutuskan mendukung pasangan calon presiden dan calon wakil presiden, Prabowo Subianto dan Sandiaga Uno dalam pemilihan presiden 2019. Keputusan tersebut diambil lewat musyawarah kerja nasional atau Mukernas III di Gedung Galery Jalan Talang Nomor 3 Menteng, Jakarta Pusat pada 15-16 November 2018.
Baca: PPP Romahurmuziy Memastikan Akan Pidanakan Kubu Muktamar Jakarta
"Forum Mukernas III menjatuhkan pilihan politik untuk bersama dengan pasangan calon presiden dan calon wakil presiden Prabowo-Sandi di pilpres 2019," ujar Ketua Umum PPP Muktamar Jakarta, Humprey Jemat pada Jumat, 16 November 2018.
Pilihan politik PPP Muktamar Jakarta ini berbeda dengan PPP Kubu Romahurmuziy, yang mendukung pasangan Jokowi-Ma'ruf di pilpres 2019.
Adapun partai berlambang Ka'bah tersebut retak sejak beberapa tahun lalu, sejak pemilihan calon presiden dan wakil presiden 2014. Ketika itu, sejumlah tokoh PPP berbeda pendapat tentang calon presiden yang diusung. Konflik menguat ketika ketua umumnya saat itu, Suryadharma All, menjadi tersangka korupsi ketika menjabat Menteri Agama. Sikap saling pecat tak terhindarkan hingga berujung terbentuknya dua kubu kepemimpinan.
Baca: Diancam Kubu Romy, Djan Faridz: Saya Tak Ikut Campur Mukernas PPP
Mantan Ketua Umum PPP Muktamar Jakarta, Djan Faridz, mengaku tidak terlibat dalam Musyawarah Kerja PPP Muktamar Jakarta. "Saya sudah tak ikut campur lagi urusan politik," ujar dia. Djan juga menyatakan tak tahu-menahu perihal perselisihan penyelenggaraan Musyawarah Kerja dengan kubu Romahurmuziy.