TEMPO.CO, Jakarta - Sekretaris Jenderal Partai Solidaritas Indonesia atau PSI Raja Juli Antoni merilis pesan tertulisnya yang memuat imbauan untuk kubu pasangan calon presiden Prabowo Subianto - Sandiaga Uno. Raja meminta kubu Prabowo bertobat dan hijrah terkait sikap mereka yang blunder dalam kampanye pilpres 2019.
Baca: Grace Natalie: PSI Tak Mendukung Perda Syariah dan Perda Injil
Menanggapi pesan itu, anggota juru bicara Badan Pemenangan Nasional Prabowo Subianto - Sandiaga Uno, Faldo Maldini, mengaku senang. Ia bahkan memuji ajakan lawan politiknya yang semakin religius. "Semoga setelah ini ada imbauan salat berjamaah juga dari pendukung petahana," kata Faldo saat dihubungi Tempo pada Rabu, 14 November 2018.
Ujaran Faldo ini tampak bernuansa menyindir. Sebab, dalam keterangan selanjutnya, Wakil Sekretaris Jenderal Partai Amanat Nasional (PAN) itu mengaku bersyukur lantaran imbauan tersebut muncul dari partai yang baru saja menolak peraturan bernuansa syariah.
Adapun soal bertobat, Faldo mengatakan Prabowo dan Sandiaga tak perlu mengumbarnya di hadapan publik. Ia mengisyaratkan, akhlak yang baik tidak seharusnya disampaikan secara gamblang kepada masyarakat.
Baca: Ingin Menang Berpolitik? Jokowi Sampaikan Kiat untuk PSI
Faldo menambahkan, bertobat pun tak mesti harus muncul dari desakan orang lain. Ia lantas menyinggung soal sikap pemimpin yang seharusnya selalu minta maaf bila bersalah.
"Kalau pemimpin salah, lalu minta maaf dan meniatkan di dalam hati sungguh-sungguh untuk mengabdi kepada bangsa. Saya kira itu akan jadi contoh buat masyarakat," katanya.
Ujarannya itu berkaitan dengan langkah Prabowo yang belum lama ini menyampaikan permohonan maaf akibat terlibat kasus kebohongan aktivis Ratna Sarumpart. Menurut Faldo, sikap Prabowo adalah sikap pemimpin yang sebenarnya. Sikap itu berbeda dengan sikap pemimpin dan pendukung calon lain yang terus-menerus merasa benar.