TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Ketua Badan Pemenangan Nasional (BPN) Rahmawati Soekarnoputri memastikan tim sukes Prabowo Subianto dan Sandiaga Uno akan melancarkan strategi anyar untuk menghadapi kampanye pemilihan presiden 2019 yang tinggal 5 bulan. Strategi tersebut digeber dengan mengencangkan pasukan darat dan udara.
Baca juga: Struktur Tim Pemenangan Jokowi dan Prabowo Dibentuk hingga Desa
"Pasukan darat dengan door to door, udara dengan media sosial," kata Rahmawati saat Deklarasi Nasional Relawan Prabowo - Sandiaga di Gedung Rumah Jabatan Anggota DPR RI Kalibata, Jakarta Selatan, Selasa, 13 November 2018.
Rahmawati mengisyaratkan, kontestasi pilpres kali ini sama halnya dengan perang merebut wilayah teritori. Relawan harus pandai mengatur strategi, baik melalui dunia nyata maupun dunia maya.
Di dunia maya, tim akan membentuk media komunikasi berbasis Instagram, Twitter, Facebook, dan lain-lain. Tim media sosial dalam BPN dinaungi oleh Buni Yani. Adapun tim door to door alias tim darat atau laskar dunia nyata akan menggencarkan kampanye melalui langkah ketemu langsung. Misalnya dengan acara-acara tertentu.
Ketua Direktorat Relawan BPN Ferry Mursyidan Baldan merinci, strategi door to door akan dilakukan dengan membentuk jaringan di masing-masing wilayah. "Kita mempersiapkan strategi menggabungkan energi mereka. Kita mengorganisasi melalui teritorinya," ujar Ferry.
Sementara itu, di lini media sosial, tim sukses bakal mengirim narasi-narasi kampanye yang menarik. Media sosial ini akan menyasar kelompok anak-anak muda atau milenial.
Tim BPN Prabowo - Sandiaga akan menggencarkan strategi kampanye media sosial karena dinilai cukup efektif. Lewat media sosial, tim akan menjangkau wilayah-wilayah elektoral yang tak terjamah. Strategi ini sebenarnya telah dilakukan belakangan oleh Sandiaga Uno.
Baca juga: Mengintip Tujuh Markas Tim Pemenangan Jokowi - Ma'ruf di Menteng
Rutin sepekan sekali, Sandiaga melakukan kampanye berplatform daring dengan memanfaatkan fitur live Instagram.
Saat ditemui di kediamannya di bilangan Jakarta Selatan pada akhir Oktober lalu, Sandiaga mengatakan optimalisasi media sosial itu dilakukan untuk menekan biaya. Ia mengklaim kubunya tengah 'mengencangkan sabuk' demi kampanye hemat.z