TEMPO.CO, Jakarta - Juru Bicara Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi - Ma'ruf, Ace Hasan Shadzily menjelaskan alasan calon presiden inkumben Joko Widodo yang belakangan kerap membantah isu-isu PKI dalam berbagai forum publik.
Ace mengatakan hal tersebut dilakukan Jokowi karena masih banyak masyarakat yang percaya bahwa Jokowi dekat dengan Partai Komunis Indonesia (PKI), terutama di Jawa Barat. "Data internal kami, 6 persen masyarakat masih percaya Pak Jokowi itu PKI. Itu yang harus dibantah Pak Jokowi di berbagai forum dan pertemuan," kata Ace saat ditemui Tempo di bilangan Menteng, Jakarta pada Senin, 12 November 2018.
Baca: Jokowi: Saya Lahir 1961, PKI 1965, Masak Ada PKI Umur 4 Tahun
Dalam rapat konsolidasi Jokowi dengan para timses di Bandung pada Sabtu pekan lalu, kata Ace, hal tersebut menjadi salah satu pembahasan.
Selain Jokowi yang menepis isu tersebut, menurut Ace, mantan Gubernur DKI Jakarta itu meminta para calon legislator yang berasal dari partai pendukung untuk menyampaikan narasi serupa. "Karena sesungguhnya yang bekerja di lapangan itu kan para caleg," ujarnya.
Baca: Terima 31 Bupati, Jokowi Tepis Isu Pemerintah Pro Asing
Isu Jokowi PKI telah berembus sejak Jokowi maju dalam pemilihan presiden 2014. Sejak saat itu pula Jokowi selalu membantah bahwa dirinya simpatisan PKI. Menjelang pilpres 2019, Jokowi kembali gencar membantah isu yang ternyata masih banyak dipercaya masyarakat itu.
"Saya ini lahir tahun 1961. PKI itu ada tahun 1965. Saya berusia empat tahun ketika itu. Masak ada anggota PKI balita? Ini kan nggak bener," kata Jokowi dalam berbagai forum.
Jokowi meminta agar tidak ada orang yang menyebarkan kabar bohong. "Tolong berkompetisi yang sehat dan janganlah saling fitnah dan menjelek-jelekkan satu sama lain. Itu tidak sesuai dengan nilai agama," kata dia.
Baca: Timses: Jokowi Sudah Ukur Efek Elektoral Sontoloyo dan Genderuwo