TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Umum Partai Bulan Bintang Yusril Ihza Mahendra mengakui bakal ada keuntungan yang akan ia peroleh setelah menjadi pengacara Joko Widodo dan Ma'aruf Amin (Jokowi - Ma'ruf). "Untuk kepentingan bersama, mudah-mudahan PBB akan memperoleh manfaat," ujar Yusril saat dihubungi Tempo pada Jumat, 9 November 2018.
Baca: Yusril Ihza Mahendra: Rizieq Shihab Pun Tak Bisa Telepon Prabowo
Yusril mengisyaratkan bahwa statusnya yang kini menjadi pengacara probono capres inkumben akan strategis untuk mengamankan suara partai. Yusril mengakui, selama ini, suara PBB kerap hilang di pusat sehingga gaungnya tak diperhitungkan. Padahal, kata dia, elektabilitas partai itu di daerah cukup kuat. Setidaknya, kata Yusril, 15 persen suara partai di daerah selalu dikantongi PBB.
Yusril lantas mengibaratkan suara PBB di pusat lenyap bak ditelan musang. Salah satu caranya untuk menjaga kekuatan partai adalah dengan mendekati Joko Widodo. "Kalau saya jadi lawyer kan paling tidak PBB dijaga aparat supaya enggak diganggu-ganggu," kata dia.
Selain untuk kepentingan partai, Yusril mengakui ada keuntungan lain. Di antaranya mengawal supaya pemilu tetap berjalan sesuai dengan norma hukum.
Simak: Yusril Pengacara Jokowi, Erick Thohir: Tak Ada Deal Politik
Yusril memutuskan menjadi pengacara Jokowi setelah bertemu dengan Erick Thohir, Ketua Tim Kampanye Nasional Koalisi Indonesia Kerja. Erick, kata Yusril, menawarinya menjadi pengacara inkumben untuk Pilpres 2019. Ia juga mengatakan mendapat salam dari Jokowi.