TEMPO.CO, Jakarta - Calon wakil presiden, Sandiaga Uno mengatakan akan menjembatani komunikasi antara calon presiden, Prabowo Subianto dan Ketua Umum Partai Bulan Bintang Yusril Ihza Mahendra. Hal ini disampaikan Sandiaga menanggapi keluhan Yusril perihal sulitnya berkomunikasi dengan Prabowo.
Baca: Yusril Ihza Beberkan Isi Draf Aliansi yang Tak Direspons Prabowo
"Mungkin Pak Yusril bisa saya bantu nanti berkomunikasi sama Pak Prabowo, enggak ada masalah," kata Sandiaga di kawasan Radio Dalam, Jakarta Selatan, Kamis, 8 November 2018.
Sandiaga mengaku baru sekali ini mendengar adanya pihak yang kesulitan berkomunikasi dengan Prabowo. Dia mengklaim sebelumnya tak ada yang mengeluh sulit berhubungan dengan Ketua Umum Partai Gerindra itu. "Kami berkomunikasi dengan siapa saja," ujarnya.
Yusril sebelumnya menceritakan kesulitannya berkomunikasi dengan Prabowo. Dia berujar, bahkan pimpinan Front Pembela Islam (FPI) Rizieq Shihab pun tak bisa menelepon capres nomor urut 02 itu.
Baca: Yusril Ihza Mahendra: Rizieq Shihab Pun Tak Bisa Telepon Prabowo
Yusril juga mengungkap adanya draf aliansi yang diajukan ke Prabowo. Rancangan itu menyangkut kerja sama bagaimana PBB bisa turut mendapatkan keuntungan dalam pemilihan legislatif 2019. Namun, kata Yusril, Prabowo tak menanggapi draf yang diajukan sejak 13 Oktober lalu itu.
Sandiaga tak menampik atau membenarkan saat ditanya ihwal keberadaan draf itu. Dia mengaku hanya pernah membaca dan menandatangani hasil Ijtima' Ulama jilid II. Sandiaga menegaskan bahwa koalisinya berfokus pada bidang ekonomi.
"Kami menyerahkan hal-hal yang berkaitan dengan hukum kepada direktorat hukum kami," ujar Sandiaga.