TEMPO.CO, Jakarta - Calon presiden nomor urut 02, Prabowo Subianto, menghadiri peringatan Haul Mbah Priuk ke-263 hari ini, Ahad, 4 November 2018. Namun Prabowo mengatakan kunjungannya ini tidak dalam kerangka kampanye.
"Sebagai capres saya tidak boleh mengajak atau meminta dukungan di tempat-tempat agama. Ini saya anggap sebagai bagian dari ibadah," kata Prabowo di Makam Mbah Priuk, Koja, Jakarta Utara.
Baca: Ribuan Orang Protes Candaan Prabowo Soal Tampang Boyolali
Saat Prabowo memasuki halaman makam, ribuan peziarah mengerumuninya. Sambil meneriakkan nama Prabowo, mereka membuat gestur tangan seperti tanda centang, dengan mengacungkan jari telunjuk serta jempol. Prabowo yang mengenakan pakaian safari khasnya beserta peci dan kacamata hitam, terus maju memasuki areal makam.
Di dalam makam, Prabowo langsung disambut oleh Habib Ali Zainal, keturunan dari Syekh Sayyid Mbah Priuk. Selanjutnya, saat ia diberi kesempatan berbicara, Prabowo bercerita mengenai riwayat Mbah Priuk. Sepengetahuannya, Mbah Priuk merupakan tokoh kemerdekaan yang melawan Belanda. Ia memandang Mbah Priuk merupakan pahlawan bagi bangsa serta agama.
Baca: Prabowo Ibaratkan Masalah Indonesia Seperti Kolesterol dan Dokter
Dari situ, Prabowo kemudian menceritakan soal perjuangannya saat menjadi prajurit. Ia mengatakan sebagai prajurit, dirinya wajib mengamalkan Pancasila.
Saat bertugas sebagai prajurit muda, Prabowo bercerita dirinya mengemban tugas bela negara hingga bertaruh nyawa. Ia pun meyakinkan langkahnya maju sebagai capres adalah bentuk lain dari bela negara. "Saya bukan menginginkan kekuasaan, saya bukan gila hormat," kata mantan Panglima Kostrad ini.
Baca: Soal Tampang Boyolali, Prabowo Gusar Geraknya Seperti Dibatasi