TEMPO.CO, Jakarta - Sejumlah ulama yang tergabung dalam kelompok alim ulama se-Indonesia sepakat mendukung pencalonan Jokowi - Ma’ruf Amin dalam pilpres 2019. Keputusan ini terangkum dalam Muzakarah Alim Ulama se-Indonesia yang digelar Arus Baru Indonesia (ARBI) di Hotel Mercure, Ancol, Jakarta pada 3-4 November 2018.
Bunyamin Ruhiat, salah satu perwakilan ulama mengatakan, Muzakarah Alim Ulama se-Indonesia sudah mengerucut dan menghasilkan tiga keputusan. “Yang pertama, kami bersepakat jika memilih pemimpin itu hukumnya wajib untuk menjaga agama serta memelihara bangsa dan negara,” kata Bunyamin di Hotel Mercure, Ancol, Jakarta pada Ahad, 4 November 2018.
Baca: 6 Poin Deklarasi Dukungan Habib dan Ulama untuk Jokowi - Ma'ruf
Karena itu, kata Bunyamin, masyarakat yang telah memiliki hak pilih diminta untuk memilih calon pemimpin saat pemilihan presiden pada April 2019.
Kedua, hasil muzakarah menyepakati tentang kriteria pemimpin. Kriterianya, kata Bunyamin, harus beriman, bertakwa, jujur, amanah, berkompetensi, arif dan santun, tabligh, serta berkomitmen terhadap bangsa dan umat.
Ketiga, Bunyamin mengatakan berdasarkan sejumlah kritera tadi, alim ulama se-Indonesia memutuskan untuk mendukung calon presiden dan wakil presiden nomor urut 01 Joko Widodo dan Ma’ruf Amin.
Baca: GNPF Ulama Sebut Rizieq Ikhlas Eks 212 Dukung Jokowi - Ma'ruf
Ma’ruf Amin bersyukur mendapatkan dukungan alim ulama se-Indonesia. Ma’ruf juga mengatakan hazil muzakarah bisa menjadi panduan masyarakat dalam memilih pemimpin, mengingat ada beberapa kriteria yang dibuat.
Kendati demikian, ia memastikan akan tetap merangkul seluruh kalangan tanpa membeda-bedakan latar belakang, agama atau asal-usulnya. Sesuai arahan Jokowi, menurut Ma’ruf, alim ulama merupakan bagian penting dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. "Saya sangat berbahagia dan mengucapkan terima kasih atas dukungan para alim ulama se-Indonesia,” ujar Ma’ruf.
Baca: Ma'ruf Amin Sebut Orang Banten Wajib Pilih Jokowi - Ma'ruf