TEMPO.CO, Jakarta - Calon Wakil Presiden nomor urut 02, Sandiaga Uno, mengunjungi pasar tradisional Inpres Manonda, Kota Palu, Jumat pagi, 2 November 2018.
Baca juga: Cucu Pendiri NU: Jika Prabowo Presiden, Menteri Agama dari NU
Sandiaga yang didampingi Gubernur Sulawesi Tengah Longki Djanggola yang juga Ketua DPD Partai Gerindra Sulteng itu mengunjungi sejumlah lapak pedagang, sekaligus berkomunikasi dengan mereka, terkait kondisi yang mereka hadapi pascabencana gempa dan tsunami beberapa waktu lalu.
Sandiaga menyempatkan diri membeli dua potong tempe seharga Rp12 ribu dan Rp1.000 yang dibayar dengan uang Rp100 ribu.
"Alhamdulillah," kata sang penjual, ketika Sandiaga tidak mau menerima sisa kembalian uangnya. Sandiaga berharap pasar di Kota Palu dapat kembali ramai, para pedagang terus semangat berdagang, agar harga-harga dapat kembali normal.
Ia juga meminta pemerintah daerah berkolaborasi dengan dunia usaha untuk pemulihan sektor ekonomi di tiga wilayah terdampak bencana di Sulawesi Tengah.
Hal itu perlu dilakukan untuk menekan angka inflasi di Kota Palu yang tercatat 2,27 persen dan merupakan inflasi tertinggi di Indonesia pada Oktober 2018.
"Pemerintah dan pengusaha harus berkolaborasi karena sangat penting untuk mengembalikan jaringan distribusi barang pascagempa," kata calon Wakil Presiden dari Prabowo Subianto itu.
Baca juga: Alasan Cucu Pendiri NU Bergabung dengan Prabowo - Sandiaga
Menurut Sandiaga, tingginya angka inflasi harus disikapi dengan mempercepat mata rantai distribusi barang-barang kebutuhan pokok.
Jika itu disikapi akan mempercepat penurunan harga kebutuhan pokok masyarakat.
"Itu data kadang tidak sesuai dengan kondisi lapangan. Kalau mau lihat, cek langsung ke pasar-pasar. Memang di awal pascabencana, harga-harga tinggi. Tetapi saat ini sudah berangsur turun," ujarnya.
Sebelumnya, Kepala BPS Sulteng Faizal Anwar mengatakan dari 82 kota pantauan indeks harga konsumen (IHK) secara nasional, sebanyak 66 kota mengalami inflasi dan 16 kota mengalami deflasi. "Inflasi tertinggi terjadi di Kota Palu sebesar 2,27 persen dan inflasi terendah di Kota Cilegon sebesar 0,01 persen," ujarnya.
Sementara untuk laju inflasi tahun kalender di Kota Palu hingga Oktober 2018 tercatat sebesar 4,43 persen.