TEMPO.CO, Jakarta - Pasangan calon presiden dan wakil presiden, Jokowi - Ma'ruf Amin, ditopang tim klandestin yang bergerilya di darat dari pintu ke pintu dan udara, yakni melalui internet dan media sosial. Tim itu antara lain Bravo 5, Cakra 19, Alpha, Awan, dan Ma'rufnomics.
Berdasarkan laporan Majalah Tempo edisi Senin, 29 Oktober 2018, Tim Cakra 19 diinisiasi Menteri Koordinator Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan bersama Sekretaris Kabinet 2014-2015 Andi Widjajanto.
Baca: Jokowi dan Ma'ruf Amin Melepas Jalan Sehat Santri di Sidoarjo
Tim yang bermarkas di Jalan Malabar, Jakarta, itu diketuai Andi. Anggota tim Cakra 19, Laksamana Muda Purnawirawan Iskandar Sitompul, mengatakan dirinya bersama sejumlah purnawirawan di tim itu bisa sehari tiga kali bertandang ke Jalan Garut untuk rapat dengan tim Awan.
Tim Awan dipimpin Andi Widjajanto dan bermarkas di Jalan Garut, Menteng, Jakarta Pusat. Julukan "Awan" merujuk pada aktivitas di "udara", seperti memantau media sosial. Hasil analisis media sosial diolah menjadi strategi untuk dijalankan tim "darat" seperti Cakra 19. "Agar yang bergerak di lapangan tidak buta, seperti kompas," ujar Iskandar.
Baca Juga:
Baca: Erick Buka Rakernas TKN Jokowi - Ma'ruf dengan Sumpah Pemuda
Agaknya, Andi tidak ingin tim "Awan" diketahui publik. Ia menolak menyebutkan keberadaan dan peran tim itu. Panggilan telepon dan pesan yang dikirim Tempo belum ditanggapi.
Maju lagi sebagai calon presiden, Jokowi melalui pendukungnya mengaktifkan kembali tim-tim yang pernah bekerja memenangkannya pada 2014. Misalnya tim Bravo 5 yang diinisiasi Luhut Binsar Pandjaitan bersama sejumlah pensiunan jenderal. Setelah Jokowi-Jusuf Kalla menang, kelompok itu dibekukan.
Menjelang pemilihan presiden 2019, Bravo 5 yang diketuai Wakil Panglima TNI 1999-2000 Fachrul Razi kembali bergerak. "Kami bergerak di darat maupun di udara," kata Fachrul. Di Bravo 5, Luhut menjabat sebagai pembina.