TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Ketua Tim Kampanye Nasional Jokowi - Ma'ruf, Abdul Kadir Karding, mengatakan koalisinya tak terima dengan tudingan politikus Gerindra Ferry Juliantono yang menuding ada aliran dana suap dari proyek Meikarta untuk kampanye pilpres pasangan Jokowi - Ma'ruf Amin.
Baca: Kasus Suap Meikarta, Menteri-menteri Jokowi Ini Ikut Berkomentar
Sebelumnya, Ferry menyebut, dugaannya itu berdasarkan posisi Bupati Bekasi Neneng Hasanah yang pernah tergabung dalam timses Jokowi-Ma'ruf. Neneng kini menjadi tersangka dalam kasus tersebut dan dipecat dari timses. "Tudingan itu sudah termasuk black campaign. Enggak ada hubungannya. Analisis ngawur dan asal ngomong," ujar Karding saat dihubungi pada Rabu, 24 Oktober 2018.
Baca: Soal Meikarta, Laode: Penyelidikan KPK Tak Bisa Dibatasi
Bantahan yang sama juga disampaikan juru bicara Jokowi - Ma'ruf, Arya Sinulingga. Menurut Arya, terlalu jauh jika suap ke Pemerintah Kabupaten Bekasi dikaitkan dengan Tim Kampanye Daerah. Sebab, TKD Jawa Barat belum lama dibentuk. "Kalau dikatakan urusan Bekasi itu terlalu jauh-lah, itu menuduh," kata politikus Perindo itu di Posko Cemara, Jakarta Pusat, kemarin.
Arya mengatakan, pernyataan Ferry merupakan tuduhan berat yang berkonsekuensi hukum. "Itu tuduhan berat itu, bisa bawa ke hukum juga. Boleh kampanye untuk mengkritisi, tapi tolong jangan sampai menuduh tidak benar. Itu kampanye hitam," ujar Arya.