TEMPO.CO, Jakarta - Calon wakil presiden nomor urut 02, Sandiaga Uno, terkejut mendengar teguran dari Komite Pedagang Pasar soal ujarannya yang dianggap nyinyir tentang harga kebutuhan pokok yang terus naik.
Menurut Sandiaga, para anggota dan pengurus Komite Pedagang Pasar itu adalah sahabatnya. "Komite Pedagang Pasar itu elemen yang mendukung kami," kata Sandiaga saat ditemui di rumah pemenangan, Jalan Sriwijaya 1, Jakarta Selatan, Selasa malam, 23 Oktober 2018.
Baca: Sandiaga Uno Sebut Harga di Pasar Naik Terus, Pedagang Ini Protes
Sandiaga mengaku belum mendengar langsung keluhan yang diujarkan oleh ketua komite itu, Abdul Rosyid. Rosyid sebelumnya menyindir bahwa cawapres nomor urut 02 ini terus-terusan menyinggung harga pangan yang naik.
Namun, menurut Rosyid, Sandiaga tidak memberikan konsep konkret bagaimana cara menstabilkan harga pangan sebagai solusi dari masalah yang terus diangkat dalam kampanye. Rosyid mengatakan Sandiaga hanya menjadikan pasar sebagai alat politik sehingga masyarakat berpotensi pindah minat dari belanja ke pasar menjadi ke mal.
Baca: Resah Jadi Alat Politik Sandiaga, Pedagang Pasar Pilih Jokowi
Atas teguran Rosyid, Sandiaga mengaku akan segera menghubungi ketua komite itu. "Pak Rosyid itu junior saya waktu di APSI. Masukannya terus kami terima," ujarnya.
Mantan Wakil Gubernur DKI Jakarta itu yakin Rosyid hanya salah kaprah. Sedangkan teguran itu terjadi karena mereka kurang komunikasi.
Adapun menurut Sandiaga, saat ini tak ada pergerakan pembeli di pasar menuju mal seperti yang dikeluhkan Komite Pedagang Pasar. Ia menyebut pasar tetap memiliki daya tarik bagi masyarakat.
Baca: Kesulitan Himpun Dana Kampanye, Sandiaga: Prabowo-Sandi Dhuafa