TEMPO.CO, Jakarta - Foto Calon Wakil Presiden Sandiaga Uno tengah berjalan di makam sambil merentangkan tangannya viral di media sosial.
Baca juga: Tanggapan MUI Soal Video Pembakaran Bendera Tauhid
Dalam foto itu, kaki Sandiaga Uno berpijak pada sebuah bangunan berbentuk kotak. Warganet menduga, Sandiaga berjalan menginjak nisan.
Atas ramainya perbincangan akan foto itu, Sandiaga menanggapinya dengan enteng. "Ini penting banget enggak sih, sebetulnya enggak penting banget di luar dari key message kita," ujarnya saat ditemui di rumah pemenangan Prabowo - Sandiaga, Jalan Sriwijaya 1, Jakarta Selatan, Selasa, 23 Oktober 2018.
Meski menganggap isu itu kurang penting untuk disoalkan, Sandiaga tetap menjelaskannya kepada awak media. Menurut Sandiaga, bangunan yang ia pijak itu bukan kuburan. Tembok tersebut, kata dia, adalah bangunan pemisah makam.
Lebih lanjut, Sandiaga mengatakan ia terpaksa menjajaki tembok itu lantaran tak ada jalan lain. Kala itu, ia hendak menyambangi makam Kiai Ridwan, salah satu pencipta logo NU. Makamnya ditutupi semak-semak.
"Saya menginjak bangunan itu untuk menghindari menginjak makam," katanya. Sedangkan tangannya yang merentang itu ialah caranya menyeimbangkan badan supaya tidak roboh.
Baca juga: Pembakaran Bendera Tauhid, Maarif Institute Minta Warga Bijak
Sandiaga pun bercerita sambil menampilkan foto itu kepada wartawan. Lalu ia menyebut orang-orang yang berada di sekelilingnya dalam bingkai foto itu.
"Ada Pak Tris di belakang saya. Dia hindari kuburan dan naik di atas tembok ini," ujarnya. Sandiaga Uno mengatakan tak mungkin berani menginjak kuburan. Ia berseloroh bakal kualat bila hal tersebut dilakukannya.