TEMPO.CO, Jakarta - Sekretaris Jenderal Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Mardani Ali Sera mengusulkan debat kandidat calon presiden dan calon wakil presiden nantinya digelar selama enam jam dan tanpa suporter atau pendukung.
Baca: Timses Jokowi Merasa Bermain Seperti Bidak Hitam di Pilpres 2019
"Debat capres selama ini monoton dan prosedural. Harusnya kita gelar lebih lama, sampai enam jam. Dangdut aja enam jam banyak yang nonton," ujar Mardani dalam sebuah acara diskusi di Hotel Aryaduta, Jakarta pada Selasa, 23 Oktober 2018.
Adapun konsep debat selama enam jam yang ditawarkan Mardani, hanya membahas satu isu saja dalam setiap debat. Sehingga, setiap isu bisa dikupas mendalam. "Misalnya bahas isu ekonomi, kita kupas sampai habis," ujar Mardani.
Selain itu, ujar Mardani, dalam debat kandidat capres dan cawapres, juga sebaiknya tidak ada suporter atau pendukung, cukup pasangan calon saja yang hadir. "Kalau kita lihat sekarang ini kan banyak cheerleder yang sibuk, substansinya gak ada. Yang ditampilkan hanya hiburan, bukan substansi," ujar Mardani.
Baca: Soal Debat di Kampus, Sandiaga: Biar Tak Seperti Tanding Bola
Sebelumnya, Koordinator Juru bicara Badan Pemenangan Nasional Prabowo - Sandiaga, Dahnil Anzar juga menyarankan debat capres diadakan di lingkungan kampus. Menurut Dahnil, debat di kampus lebih efisien sebab akademisi dan mahasiswa dapat langsung menilai gagasan dari masing-masing pasangan calon.
Namun, Komisioner Komisi Pemilihan Umum (KPU) menyatakan usulan debat pasangan calon presiden dan calon wakil presiden dilakukan di kampus akan bertabrakan dengan aturan. Sebab, debat pilpres masuk ke dalam kategori kampanye yang tak boleh dilakukan di lembaga pendidikan.