TEMPO.CO, Jakarta - Anggota Tim Kampanye Nasional Jokowi - Ma'ruf Amin, Budiman Sudjatmiko, mengatakan pihak yang sering menyerang Jokowi dengan isu agama adalah mereka yang baru belajar mengaji. "Masalah kami adalah millenial urban yang sebenarnya baru beragama,” kata Budiman ditemui seusai rapat tertutup dengan Jokowi di Hotel Santika, Bogor, Jawa Barat, Senin, 22 Oktober 2018.
Jika memiliki pengetahuan agama yang mumpuni, kata dia, orang tidak akan menggunakan isu agama untuk kepentingan politik. “Kalau orang yang beragamanya lama, entah di kota di desa, dengan Pak Jokowi gak ada masalah."
Baca: Jokowi Minta Timses Jangan Serius-Serius Tanggapi Serangan Lawan
Budiman mengidentifikasi orang-orang yang biasanya sinis kepada Jokowi. "Yang nyerang Jokowi adalah orang-orang sekuler yang baru saja belajar ngaji, belajar agama."
Budiman menduga pihak yang menggunakan isu agama untuk menyerang Jokowi kehidupannya di masa lalu rusak. Mereka, kata dia, seolah-olah ingin menebus dosa atau menyucikan diri dan pada tingkat ekstrem merasa perlu berpolitik dengan identitas agama.
Baca: Cerita Fachrul Razi dan Surat Pemberhentian Prabowo yang Bocor
Meski Jokowi kerap diserang isu agama, Budiman menilai pihaknya justru ingin meluruskan bahwa beragama itu bukan berarti menjelek-jelekan orang lain. Ia menilai pihak yang menyerang Jokowi dengan isu agama ini norak. "Jadi seolah karena kehidupan kamu tadi sekuler, lalu baru beragama, lalu untuk menunjukkan kesalehan, lalu secara ekstrem tiba-tiba meludahi orang yang bukan dari kelompoknya," ujar dia.
Budiman membandingkan penyerang Jokowi ini dengan para santri dan kiai di pondok-pondok pesantren. Menurut dia, para santri dan kiai ini berhubungan baik dengan Jokowi. Apalagi pemerintah mempunyai program bank wakaf mikro yang menyasar komunitas pesantren.