TEMPO.CO, Jakarta - Tim Badan Pemenangan Nasional kubu Prabowo Subianto dan Sandiaga Uno mengumpulkan jurnalis asing di rumah pemenangan mereka, Jalan Sriwijaya, Jakarta Selatan pada Kamis malam, 19 Oktober 2018. Belasan jurnalis dari media luar negeri itu berkumpul dan menerima penjelasan visi-misi capres nomor urut 02 dari Direktur Komunikasi dan Media BPN Hashim Djojohadikusumo.
Juru bicara Andre Rosiade mengatakan tujuan badan pemenangan berdialog dengan jurnalis asing adalah untuk menyiarkan agenda-agenda perubahan. "Tak ada maksud lain," ujar Andre kepada Tempo pada Sabtu, 20 Oktober 2018.
Baca: Hashim Djojohadikusumo: Prabowo - Sandiaga Tidak Anti-Asing
Menurut Andre, agenda perubahan Prabowo-Sandiaga penting untuk dikampanyekan di dunia internasional. Sebab, selama ini capres dan cawapres usungan BPN belum menggelar kampanye sampai luar negeri.
Andre mengatakan timnya ingin dunia tahu apa yang akan diserukan Prabowo dan Sandiaga bila ia memenangi pemilihan presiden pada 2019. Terutama, soal ekonomi yang berdaulat dan penciptaan lapangan pekerjaan seperti yang selalu diorasikan Sandiaga.
Adapun soal citra Prabowo di mata asing yang acap dikaitkan dengan isu hak asasi manusia, Andre mengatakan bukan masalah. "Citra Prabowo di mata asing baik-baik saja," kata dia.
Baca: Di depan Wartawan Asing, Kubu Prabowo Ekonomi Era Jokowi Buruk
Dalam pertemuan tim media Prabowo dengan jurnalis asing, Hashim menjadi
juru bicara. Dalam bahasa Inggris, ia memaparkan alasan Prabowo maju lagi dalam pemilihan presiden kali ini. Hashim mengatakan Prabowo terpanggil. Ia memiliki tekad untuk memperbaiki kondisi Indonesia yang diklaim makin merosot era Joko Widodo-Jusuf Kalla.
Pernyataan Hashim itu dilengkapi data dari Bank Dunia dengan beberapa infikator. Hashim juga memamerkan buku karya Prabowo berjudul Paradoks Indonesia. Buku yang dilengkali DVD itu dibagikan kepada para jurnalis asing.
Baca: Saat Prabowo Umpamakan Kelola Ekonomi Negara dengan Rumah Tangga