TEMPO.CO, Jakarta - Calon wakil presiden Sandiaga Uno menjawab pertanyaan warganet melalui siaran langsung di akun Instagram dan Facebook miliknya. Sandiaga mengatakan, siaran langsung tersebut merupakan bentuk kampanye hemat.
Baca: Ditegur Susi, Sandiaga: Tak Masalah sebelum Ditenggelamkan
"Kami harus pastikan kampanye kami hemat, muatannya strategis, dan bisa dimengerti oleh target audiens kami," kata Sandiaga di Jalan Sriwijaya, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Kamis, 18 Oktober 2018.
Siaran langsung Sandiaga itu dipandu oleh politikus muda Partai Gerindra Radit Pratama dan putri politikus Partai Golkar Sekar Krisnauli Tanjung. Dalam sesi siaran langsung itu, Sandiaga menjawab sejumlah pertanyaan dari warganet yang dibacakan Radit dan Sekar.
Pertanyaan yang diajukan Radit dan Sekar dalam sesi tadi berkisar pandangan Sandiaga ihwal sosok Prabowo dan visi misi di bidang ekonomi. Tak lupa, ada pula pertanyaan nyeleneh soal "seberapa greget" dan warganet yang meminta Sandiaga berpantun seperti kebiasaannya saat menjadi Wakil Gubernur DKI Jakarta.
Baca: Bertemu Anies Baswedan, Sandiaga: I Miss You, Bro, Gimana Jomblo?
Sandiaga mengakui kampanye murah semacam ini menjadi strateginya mengatasi mahalnya biaya politik pemilihan presiden 2019. Dia juga menyinggung kebijakan yang sudah diambil koalisi pengusungnya dan Prabowo bahwa kepala daerah dan pejabat publik tak menjadi bagian tim pemenangan. Selain itu, kata Sandiaga, kalangan pengusaha pun cenderung berpihak kepada koalisi Joko Widodo dan Ma'ruf Amin.
"Kami juga melihat bagaimana pengusaha-pengusaha, yang walaupun menaruh simpati sama kami, tapi enggak akan berani secara terbuka terang-terangan men-support kami," kata politikus yang juga pengusaha ini. "Rata-rata pengusaha itu mendukung pihak Pak Jokowi dan Kiai Ma'ruf."
Kendati begitu, dia melanjutkan, koalisi Prabowo-Sandiaga tak boleh cengeng dan mengeluh atas kondisi tersebut. Sandiaga mengatakan keadaan itu merupakan tantangan yang harus mereka lakoni sebagai penantang calon presiden inkumben.