TEMPO.CO, Jakarta - Sekretaris Jenderal Partai Amanat Nasional Eddy Soeparno meyakini upaya Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Panjaitan dan Menteri Keuangan Sri Mulyani mengarahkan pose satu jari di acara forum International Monetary Fund-World Bank (IMF-WB) merupakan kampanye. Pose itu terekam dalam sebuah video tayangan yang disiarkan media pada Senin malam, 15 Oktober lalu.
"Dalam video sudah jelas ditunjukkan ada gerakkan tangan dari V atau dua jari menjadi satu jari," kata Eddy saat ditemui di kediaman Prabowo Subianto di Jalan Kertanegara 4, Jakarta Selatan, Rabu malam, 17 Oktober 2018.
Baca Juga:
Baca: Luhut dan Sri Mulyani Akan Dilaporkan ke Bawaslu, Ini Penyebabnya
Eddy mengatakan Luhut dan Sri Mulyani secara kasat mata mengarahkan pose Presiden Bank Dunia Jim Yong Kim, Direktur IMF Christine Lagarde dan Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo untuk menunjukkan salam satu jari saat berfoto bareng.
Para tamu internasional itu pun langsung mengubah pose jarinya. Dari yang semula mengacungkan dua jari, mereka langsung mengubah menjadi satu jari. Setelah berfoto, Luhut, Sri, dan tamu-tamu itu tampak mengobrol sambil tertawa.
Baca: Kubu Prabowo Akan Laporkan Luhut dan Sri Mulyani ke Bawaslu
Eddy mengatakan Badan Nasional Pemenangan akan mempertimbangkan untuk melaporkan Luhut dan Sri ke Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu). Sebab mereka berkampanye di forum dunia yang penyelenggaraannya dibiayai oleh Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN). "Pelaporannya sedang dimatangkan di tim advokasi," ujar Eddy.
Hal senada juga diungkapkan oleh Ketua DPP Partai Gerindra Ahmad Riza Patria. Riza mengatakan Koalisi Adil Makmur akan segera melaporkan Luhut dan Sri terkait dugaan kampanye di IMF-WB.
Riza juga menyebut upaya kampanye Luhut dan Sri ini tidak layak dilakukan oleh seorang pejabat. Ia menilai seharusnya, seorang pejabat berperilaku netral di forum negara.
Baca: Salam Satu Jari Sri Mulyani Dipermasalahkan, Timses Jokowi Santai