TEMPO.CO, Jakarta - Mantan Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat mengatakan Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok sudah pasti mendukung Joko Widodo atau Jokowi dalam pilpres 2019. Hal tersebut disampaikan Ahok saat Djarot mengunjunginya di Mako Brimob, Depok sekitar sebulan yang lalu.
"Beliau sudah katakan seperti itu. Siapapun yang diambil Pak Jokowi (sebagai cawapres), beliau pasti mendukung," ujar Djarot di Posko Cemara, Jakarta pada Selasa, 16 Oktober 2018.
Baca: Timses Jokowi Jamin Ma'ruf Amin Tak Akan Berkampanye di Pesantren
Menurut keterangan Djarot, Ahok menilai bahwa Jokowi harus melanjutkan kepemimpinannya selama lima tahun lagi. "Pak Ahok sempat cerita, lima tahun itu tak cukup. Perlu penuntasan," ujarnya.
Selain itu, kata Djarot, dukungan Ahok kepada Jokowi di pilpres 2019 untuk mencegah banyaknya golput saat pemilihan umum. "Jadi lihat sendiri kan, relawan Ahok banyak yang sudah deklarasikan dukungan untuk Jokowi-Ma'ruf," ujarnya.
Pada Juli lalu, Ahok sempat memberi dukungan kepada relawan Jokowi untuk memperjuangkan jabatan presiden dua periode. Dukungan tersebut ia tuliskan melalui selembar kertas yang tersebar di media sosial. Surat tersebut dilengkapi tanda tangan Ahok tertanggal 24 Juli 2018 yang ditulisnya di balik Rumah Tahanan Mako Brimob, Kelapa Dua, Depok.
Baca: Kepada Djarot, Ahok Janji Dukung Penuh Jokowi - Ma'ruf Meski ...
“Terus berjuang untuk pak Jokowi 2 periode, salam BTP,” tulis Ahok. Surat itu ditujukan kepada GK-JO atau Galang Kemajuan Jokowi, yang merupakan salah satu kelompok relawan Jokowi.
Dukungan Ahok disampaikan dari balik tahanan Mako Brimob karena ia tersandung kasus penistaan agama. Ahok divonis bersalah dengan hukuman 2 tahun penjara.
Jokowi dan Ahok pernah menjadi pasangan Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta pada 2012 meski keduanya berpisah lebih cepat karena Jokowi maju pada pilpres 2014. Pada pilpres 2019, Jokowi kembali maju sebagai calon presiden bersama Ma'ruf Amin, Ketua MUI yang mengeluarkan fatwa penistaan agama atas Ahok.