TEMPO.CO, Jakarta - Calon wakil presiden Sandiaga Uno mengatakan akan menggunakan sebagian hasil penjualan saham PT Sarataoga Investama Tbk untuk dana kampanye. Namun ia mengatakan belum tahu pasti berapa yang akan dialokasikan untuk kampanye dari dana hasil penjualan saham itu.
"Belum tahu berapa, ini teman-teman sedang menghitung. Sementara menunggu perhitungan itu kami berinvestasi, kami belikan surat berharga yang diterbitkan pemerintah dulu," kata Sandiaga di kawasan Kuningan, Jakarta Selatan, Jumat, 5 Oktober 2018.
Baca: Sandiaga Jual Saham Saratoga untuk Beli Obligasi Pemerintah
Sandiaga Uno menjual 1,89 persen dari 27,79 persen sahamnya di PT Saratoga Investama Tbk. Total saham yang dijual sebanyak 51,4 juta dengan harga Rp 3.776 per lembar saham. Dengan begitu, total transaksi penjualan saham SRTG sebesar Rp 194,08 miliar.
Sandiaga mengatakan ia dan Prabowo ingin menunjukkan kepada publik bahwa keuangan kampanye pilpres 2019 mereka transparan. Hal ini dia sampaikan saat ditanya apakah penjualan saham itu sekaligus untuk menepis isu pendanaan kampanye mereka bersumber dari cukong-cukong.
"Saya mau menunjukkan kalau dari kami akan transparan. Kalau saya itu sumbernya penjualan saham, sebagian mungkin nanti mendanai kampannye," kata Sandiaga.
Baca: Sandiaga Gunakan Hasil Divestasi Saham untuk Bantu Ekonomi RI
Sandiaga sebelumnya mengatakan dana hasil penjualan saham itu akan diinvestasikan untuk membeli surat berharga yang diterbitkan pemerintah. Dengan aksi itu, dia mengaku ingin membantu perekonomian negara dan menunjukkan kepercayaan kepada obligasi milik pemerintah.
Ia juga berujar keputusan melepas saham dilakukan setelah mempertimbangkan portofolionya di perusahaan tersebut. Menurut Sandiaga, saham di perusahaan yang dia dirikan itu sudah stabil dan baik. "Saya melihat ada jendela peluang, saya melakukan reorientasi, sekarang ada reorientasi dari portofolio saya," ujar mantan Wakil Gubernur DKI Jakarta ini.
Sandiaga melanjutkan, dia akan terus mengevaluasi hasil penjualan sahamnya. Dia mengatakan tak tertutup kemungkinan kembali menjual saham Saratoga atau saham-sahamnya di perusahaan lain. "Akan saya lakukan di portofolio saya yang lain, enggak cuma Saratoga saja. Untuk melakukan evaluasi saham saya, sebagian untuk membeli obligasi pemerintah, sebagian lagi ditabung, sebagian lagi mungkin untuk kegiatan enam tujuh bulan ke depan," ujarnya.