TEMPO.CO, Jakarta - Calon wakil presiden Sandiaga Uno mengatakan telah memberi pengarahan kepada Koordinator Juru Bicara Badan Pemenangan Nasional Dahnil Anzar Simanjuntak untuk menyisir anggota Badan Pemenangan Nasional Prabowo – Sandiaga agar kasus hoax seperti Ratna Sarumpaet tak terulang. "Bang Dahnil saya brief kemarin, kami harus kembali lagi menyisir satu per satu Badan Pemenangan ini," kata Sandiaga di Posko Melawai 16, Jakarta Selatan, Kamis, 4 Oktober 2018.
Keputusan bersih-bersih ini diambil setelah Prabowo, Sandiaga, dan timnya merasa dibohongi oleh Ratna Sarumpaet. Ratna sebelumnya mengadu kepada Prabowo bahwa ia dipukuli dan dianiaya saat berada di Bandung pada 21 September lalu.
Baca: Sandiaga Sebut Ratna Sarumpaet dalam Ketakutan Luar Biasa
Prabowo, Sandiaga, dan sejumlah politikus partai koalisi pun merespons dengan menggelar konferensi pers untuk menyatakan dukungannya untuk Ratna. Dia juga mengutuk tindakan kekerasan, serta meminta kepolisian untuk mengusut kasus itu.
Kemarin, Ratna mengaku semuanya bohong belaka. Leba di wajahnya akibat operasi kecantikan di Rumah Sakit Bina Estetika, Menteng, Jakarta Pusat. Prabowo kembali menggelar konferensi pers untuk meminta maaf karena telah ikut menyebarkan kabar bohong itu. Nama Ratna yang sebelumnya tercantum sebagai juru kampanye nasional, dicoret dari Badan Pemenangan.
Sandiaga mengatakan beredarnya kabar bohong dari anggota timnya bisa jadi bukan yang terakhir. Sebab, kata dia, Badan Pemenangan Nasional itu melibatkan banyak orang. Sandiaga akan mengajak berdiskusi para anggota badan pemenangan. Dia ingin seluruh tim memiliki komitmen yang sama mengenai antihoax, kampanye damai, sejuk, dan teduh. "Kami akan ajak diskusi agar sama-sama dalam satu membangun sentimen yang positif.”
Baca: Sandiaga Minta Kasus Penganiayaan Ratna Sarumpaet Diusut Tuntas
Sebelumnya, Dahnil Anzar juga mengatakan akan menyisir ulang demi memastikan tak ada penyusup di dalam Badan Pemenangan Prabowo - Sandiaga. "Kami memutuskan men-screening semua tim yang tergabung di sini, jangan sampai ada penyusupan yang kami tidak tahu sama sekali," kata Dahnil di Jalan Kertanegara IV, Jakarta Selatan, Rabu malam, 3 Oktober 2018.
Dahnil tidak menjawab lugas saat ditanya wartawan apakah tim menyangka Ratna Sarumpaet sebagai penyusup. "Kami tidak tahu, yang jelas faktanya Bu Ratna telah berbohong."