TEMPO.CO, Jakarta - Komisi Pemilihan Umum (KPU) telah menetapkan, masa kampanye calon presiden dan wakil presiden berlangsung mulai 23 September lalu hingga 13 April mendatang. Pasca-kampanye pertama dimulai, masing-masing calon menampilkan gaya berkampanye, termasuk calon wakil presiden nomor urut 02, Sandiaga Uno.
Sandiaga tampil paling banyak menciptakan gaya selama 10 hari berkampanye. Setidaknya ada empat gaya gaya berkampanye Sandiaga yang mencuri perhatian publik.
1. Tempe
Istilah tempe mulai melekat dalam orasi kampanye Sandiaga sejak ia menyambangi sejumlah pasar. Setelah mengobrol dengan kaum emak-emak di pasar, Sandiaga mencetuskan dua istilah tempe yang sempat viral. Di antaranya tempe setipis ATM dan tempe saset. Ini terjadi untuk menyindir ekonomi yang ia nilai lesu.
Tempe setipis ATM dilontarkan sebelum masa kampanye resmi dimulai. Namun trennya terbawa sampai masa kampanye. Adapun tempe saset adalah celetukannya saat menyambangi Pasar Sendiko di Wonodri, Semarang, Senin, 24 September 2018. Sebutan tempe saset ini dipakai untuk menggantikan sebutan tempe plastik.
2. Emak-emak
Sandiaga Uno hampir tak pernah memisahkan keterlibatan emak-emak dalam kampanyenya. Di mana pun berkampanye, Sandiaga hampir pasti mendatangi pasar, pusat para emak berkumpul.
Isu emak-emak diangkat untuk memetakan persoalan ekonomi. Menurut Sandiaga, emak-emak menyandang masalah pemenuhan kebutuhan yang kompleks. Ia pun mengklaim kubunya lah pertama kali mengangkat isu ini.
Calon wakil presiden nomor urut 2, Sandiaga Uno, berfoto sembari mengacungkan dua jari bersama warga di Pasar Wonodri, Semarang, Jawa Tengah, Senin, 24 September 2018. Sandiaga menyatakan dirinya bersama calon presiden Prabowo Subianto mempunyai dua visi utama, yakni menjaga stabilitas harga kebutuhan pokok dan menciptakan lapangan kerja. ANTARA
Menurut Sandiaga, isu emak-emak cukup populer dan telah mendapatkan respons yang luar biasa. Akhirnya, partai-partai bernuansa emak-emak bermunculan. Sandi pun berujar saat ini emak-emak militan yang mendukung dirinya sudah tersebar di mana-mana. Mereka mengaku siap untuk berjuang bersama.
“Isu yang luar biasa, mendapat resonansi dan vibrasi di masyarakat. Nyetrum semua di Indonesia,” kata mantan wakil gubernur DKI Jakarta ini.
3. Kemeja biru dan celana warna khaki
Bila Prabowo kerap menggunakan kemeja safari, Sandiaga lekat dengan kostum khasnya, biru muda dan celana warna chino atau khaki. Dia juga selalu tampil menggunakan sepatu hitam berbentuk sepatu olahraga. Ada tulisan nama dirinya pada sepatu itu.
Sandiaga, pada 16 September lalu, mengatakan kemeja biru dipilih menjadi kostum kampanyenya karena tampak adem. Ia berharap, warna itu pula lah yang akan melambangkan situasi pemilu damai menjelang 2019 nanti.
4. Amplop cokelat sumbangan emak-emak
Sejak berkampanye di Jawa Timur pekan lalu, Sandiaga acap memperoleh amplop berisi duit. Duit itu merupakan urunan dana kampanye dari masyarakat. Di Sumenep, misalnya, Sandiaga memperoleh urun dana Rp 2,7 juta. Duit itu berisi pecahan uang Rp 20-100 ribu. "Ini uang perjuangan," katanya. Tren mengumpulkan duit untuk kampanye Prabowo-Sandiga dengan amplop cokelat ini berkembang di daerah-daerah lain.