TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono atau SBY meminta kampanye kegiatan para kandidat calon presiden dan wakil presiden di Sulawesi Tengah dihentikan sementara. Imbauan tersebut disampaikan dalam pidato yang direkam dan disiarkan melalui media sosial Twitter resmi SBY, Ahad, 30 September 2018.
Baca: Cerita Saksi Mata Ungkap Detik-detik Gempa dan Tsunami Palu
"Saya kira, saatnya kita menunjukkan solidaritas untuk saudara-saudara kita yang mengalami musibah dan sekaligus membantu pemerintah menangani bencana ini," ujar SBY dalam video berdurasi 3 menit 20 detik.
SBY mengenang, langkah yang sama pernah ia lakukan saat pemilihan presiden 2009 dulu. Kala itu, SBY mengikuti kontestasi pilpres sebagai calon inkumben. Saat masa kampanye, terjadi bencana jebolnya tanggul Situ Gintung di Banten. Imbas bencana itu, tercatat 99 orang meninggal.
Presiden ke-6 RI tersebut mengaku langsung menghentikan kampanye. Ia dan pasangannya waktu itu JK langsung mengambil langkah strategis untuk membantu korban terdampak.
Baca: Kunjungi Korban Gempa Palu, Jokowi Minta Masyarakat Bersabar
Dalam videonya, SBY memuji langkah Joko Widodo sebagai presiden yang tanggap menangani bencana dan langsung datang ke lokasi. "Tindakan Presiden Jokowi untuk berkunjung ke daerah bencana saya nilai tepat," ujar SBY.
Adapun bencana yang melanda wilayah Donggala, Palu, dan Mamuju itu terjadi pada Jumat, 28 September, pukul 17.02 WIB atau 18.02 Wita. Gempa berkekuatan 7,4 SR disertai dengan tsunami. Hingga kini, tercatat lebih dari 800 orang meninggal dan dimungkinkan korban jiwa masih terus bertambah jumlahnya lantaran proses evakuasi belum selesai.