TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Koordinator Bidang Pratama Partai Golkar Bambang Soesatyo mengatakan bahwa penampilan calon wakil presiden Ma'ruf Amin, masih kalah dari lawannya, Sandiaga Uno.
"Pertama, Sandi lebih dulu di masyarakat sejak cawagub. Jadi, kalau elektabilitas lebih dari Pak Amin, wajar," kata Bambang di Hotel Century, Jakarta, Sabtu, 29 September 2018.
Baca: Ma'ruf Amin Cerita Alasannya Mau Jadi Cawapres Meski Sudah Tua
Menurut Bambang, saat ini Ma'ruf Amin sedang dipoles untuk tampil lebih prima dan apa adanya. "Tak perlu pakai jins atau oblong, tetap pada penampilan semula, cuma kita create," ujarnya.
Salah satu caranya, kata Bambang, adalah mengkondisikan masyarakat untuk menyambut Ma'ruf Amin dengan histeris. "Kita bikin mereka gila selfie, berebut selfie dengan Pak Amin," kata dia.
Menurut Ketua DPR itu, cara tersebut masuk ke dalam kreativitas kampanye dan bisa dilakukan karena perilaku bangsa Indonesia yang selalu mengikuti trendsetter. "Sehingga dalam perjalanannya, kami enggak perlu lagi mengkondisikan, orang akan berebut selfie dengan Pak Amin," kata dia.
Baca: Survei: Publik Percaya Ma'ruf Amin Bisa Menekan Politik Identitas
Pada survei yang digelar Indikator beberapa waktu lalu, citra Sandiaga Uno lebih positif pada sejumlah aspek dibandingkan Ma'ruf Amin. Sandiaga disebut unggul dalam empat aspek, diantaranya perhatian pada rakyat sebesar 66 persen. Sedangkan Ma'ruf sebesar 54 persen. Pada aspek tegas dan berwibawa, Sandiaga unggul dengan 65 persen dan Ma'ruf dengan 51 persen.
Dalam aspek mampu mengatasi permasalahan bangsa, Sandiaga unggul 56 persen dan Ma'ruf sebesar 45 persen. Juga pada aspek mampu memimpin Indonesia, Sandiaga meraih 57 persen suara, sedangkan Ma'ruf 48 persen.
Baca: Survei: Sandiaga Unggul Empat Aspek Dibanding Ma'ruf Amin
Adapun Ma'ruf Amin unggul dalam dua aspek terhadap Sandiaga. Pada aspek jujur, bisa dipercaya, dan bersih dari korupsi, Ma'ruf memperoleh 64 persen suara. Sedangkan Sandiaga hanya 57 persen. Pada aspek relijius atau taat beragama, Ma'ruf Amin unggul sebesar 82 persen, disusul Sandiaga 63 persen.
Selain itu, tingkat popularitas Sandiaga unggul dibandingkan Ma'ruf Amin. Sandiaga dikenal oleh sekitar 73 persen pemilih sedangkan Ma'ruf 70 persen. Sementara pada tingkat kesukaan, baik Ma'ruf dan Sandiaga meraih perolehan suara yang imbang dengan 76 persen. Tetapi, yang lebih eksplisit tidak menyukai Sandiaga sedikit lebih tinggi (11 persen) ketimbang Ma'ruf (8 persen).