TEMPO.CO, Jakarta - Sigi Lingkaran Survei Indonesia atau LSI Denny JA menyatakan Persaudaraan Alumni atau PA 212 mendukung penuh Prabowo Subianto-Sandiaga Uno (Prabowo-Sandiaga) dalam Pilpres 2019. Namun, dukungan ini tidak cukup mengatrol elektabilitas pasangan nomor urut 2 tersebut.
Baca: Ijtima Ulama 2 Tak Berpengaruh Besar pada Elektabilitas Prabowo
Baca Juga:
"Survei menunjukkan dukungan untuk Prabowo Subianto - Sandiaga Uno dari PA 212 meningkat setelah Ijtima Ulama 2," kata peneliti LSI Denny JA, Ardian Sopa, saat memaparkan hasil sigi teranyar di Jakarta, Kamis 27 September 2018. Survei ini melibatkan 1.200 responden.
Ardian mengatakan 75 persen responden yang memiliki latar kedekatan dengan PA 212 memilih mendukung Prabowo. Angka tersebut menunjukkan peningkatan dari bulan sebelumnya yang sebesar 61,1 persen. Untuk dukungan terhadap Joko Widodo - Ma'ruf Amin menurun dari 27,8 persen pada Agustus, menjadi 16,7 persen pada September.
Simak juga: Ekonomi Adil dan Makmur, 5 Visi Misi Prabowo - Sandiaga
Namun, secara garis besar, Ijtima Ulama ini rupanya tidak terlalu memengaruhi dukungan terhadap Prabowo-Sandiaga. Ada beberapa alasan kenapa Ijtima Ulama tidak mempengaruhi dukungan Prabowo - Sandiaga:
1. Beragamnya pemilih Muslim. Ada yang suka dan ikut mendukung Prabowo. Tapi ada juga yang justru pergi dari Prabowo.
2. Akibat Ijtima Ulama 2, pemilih minoritas justru secara signifikan beralih mendukung Jokowi.
3. Ada pula counter dari Ittifaqul Ulama yang mendukung Ma’ru Amin. Mereka bahkan berasal dari kalangan Pesantren dengan umat yang lebih besar.
4. Beragamnya isu di bulan ini : Asian Games, Naiknya Kurs Dolar, Gempa Lombok, dan isu The New Prabowo ikut menambah dan mengurangi dukungan terhadap Prabowo - Sandiaga.