TEMPO.CO, Surabaya - Calon wakil presiden Sandiaga Uno mengatakan akan membawa isu perbaikan ekonomi dan penciptaan lapangan kerja dalam kampanyenya di Jawa Timur. Ia menyadari Jawa Timur merupakan basis Nahdlatul Ulama (NU) yang dianggap lebih dekat pada Joko Widodo – Ma’ruf Amin. Meski demikian ia tak berkecil hati.
“Strategi khususnya, saya terus menawarkan perbaikan ekonomi yang berpihak kepada rakyat,” kata Sandiaga usai bertemu kaum milenial dan emak-emak di Kafe Satu Atap, Jalan Pacar Nomor 2 Kota Surabaya, Kamis, 27 September 2018.
Baca: Ekonomi Adil dan Makmur, 5 Visi Misi Prabowo - Sandiaga
Menurut Sandiaga problem yang dihadapi Jawa Timur relatif sama dengan provinsi lain, yakni sulitnya mendapatkan lapangan pekerjaan dan melambungnya harga-harga kebutuhan pokok. Pemerintah, kata dia, juga kesulitan mengendalikan turbulensi ekonomi. Terbukti pemerintah merevisi lagi harga ayam dan telor. “Kami punya konsep bagaimana cara menstabilkan harga dan membuka lapangan pekerjaan,” ujar Sandi.
Untuk menawarkan konsep itu ke kantong-kantong suara NU, Sandiaga berujar akan lebih sering berkampanye ke Jawa Timur. Harapannya, dalam tujuh bulan ke depan pesan yang ia sampaikan dapat dimengerti oleh masyarakat. “Saya empat hari ini akan bersafari di Jawa Timur, mungkin juga beberapa bulan lagi balik ke sini,” kata Sandiaga.
Simak: Visi Misinya Disebut Tak Lengkap, Begini Penjelasan Sandiaga Uno
Dalam jadwal kunjungan yang diterima Tempo, setelah dari Surabaya, Sandiaga akan melanjutkan perjalanan ke Probolinggo, Kediri dan Blitar, Jumat, 28 September 2018. Sehari kemudian ia melanjutkan safarinya ke Madiun dan Bojonegoro. Lawatan Sandiaga diakhiri pada Ahad, 30 September 2018 di Kabupaten Sumenep dan Bangkalan.
Sandiaga Uno menuturkan tetap menjalin komunikasi dengan jaringannya di basis NU. Meskipun sejumlah elemen NU, seperti Gusdurian dan Partai Kebangkitan Bangsa mendukung Jokowi – Ma’ruf, Sandiaga tak melihat peluangnya meraup suara kaum nahdliyin sudah tertutup. “Isu utama saat ini ekonomi dan lapangan kerja. Kita lihat harga kebutuhan makin membebani dan sulit mencari kerja. Itu yang kami sampaikan ke semua lapisan masyarakat,” ujarnya.