TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Ketua Umum Tim Kampanye Nasional Koalisi Indonesia Kerja (TKN KIK) Arsul Sani mengatakan program kampanye pasangan Joko Widodo alias Jokowi dan Ma'ruf Amin tak akan jauh berbeda dari tahun 2014. Pada kampanye ini, timses akan mengarahkan program yang dekat dengan umat Islam.
Baca: Jokowi Antar Jenazah Adik Ipar Hingga ke Pemakaman
"Pak Jokowi dianggap kurang ramah sama umat Islam, maka di dalam kluster program ada dua program khusus kami ingin menunjukan bahwa itu tidak betul," ujar Arsul di kawasan Jalan Cemara, Jakarta, Senin, 24 September 2018.
Program pertama, kata Arsul, timses akan berfokus pada penguatan ekonomi keumatan. Menurut dia, ini merupakan kelanjutan dari program ekonomi keumatan yang telah berjalan saat ini. "Termasuk antara lain pendirian yang sudah dirintis. Sudah ada hampir seratus, yaitu bank-bank wakaf di masjid," katanya.
Program kedua, lanjut Arsul, yaitu program penguatan lembaga pendidikan keagamaan dan pondok pesantren. Dia mengatakan bentuk konkret dari program ini adalah mengalokasikan dana yang besar untuk lembaga-lembaga pendidikan Islam tersebut.
Baca: KPU Larang Jokowi Gunakan Istana Kepresidenan untuk Kampanye
Arsul menuturkan, saat ini Partai Persatuan Pembangunan (PPP) dan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) sedang menginisiasi rancangan undang-undangnya di DPR. Rancangan ini, ucap dia, akan segera diajukan ke DPR agar disetujui dalam sidang paripurna.
"Kami selaku partai pendukung itu menyiapkan. Kalau ini kami selesaikan di masa ini atau pun di masa awal periode kedua kalau Pak Jokowi terpilih nanti, kami selesaikan maka itulah landasan untuk melakukan program," tutur Arsul.