TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Dewan Pembina Partai Berkarya Titiek Soeharto mengatakan tidak ada yang salah dengan dukungan ulama kepada pasangan Prabowo Subianto dan Sandiaga Uno pada pemilihan presiden 2019. Dia justru bertanya balik ketika diminta tanggapan tentang dukungan ulama itu. "Emang ada yang salah ya?" kata Titiek di gedung KPU, Jakarta, Jumat, 21 September 2018.
Baca: Prabowo Disambut Takbir saat Tiba di Lokasi Ijtima Ulama II GNPF
Titiek mengatakan Indonesia adalah negara dengan umat Islam sebagai mayoritas. Meski demikian, tim pemenangan pasangan Prabowo - Sandi tidak akan terpaku dengan suara pemilih muslim. "Semua suara harus kami dulang. Dan ulama ini penting, mereka kan dukung Pak Prabowo dan Pak Sandi di ijtima," ujarnya.
Sebelumnya, sejumlah ulama dipastikan mendapat tempat di badan pemenangan pasangan Prabowo-Sandi. Di antaranya Ketua Gerakan Nasional Pengawal Fatwa Yusuf Martak yang juga menjadi penggerak massa 212. Lantas ada K.H. Abdul Rosyid atau putra ulama Betawi legendaris, K.H. Abdullah Syafi' ie.
Baca: Prabowo Tandatangani Pakta Integritas Ijtima Ulama II, Ini Isinya
Prabowo juga telah menyepakati 17 butir tuntutan dalam Pakta Integritas yang disusun oleh Gerakan Nasional Pengawal Fatwa (GNPF) Ulama dalam Ijtima Ulama jilid II. Kesepakatan tersebut antara lain penggunaan kewenangan presiden untuk memulangkan dan memulihkan hak-hak pemimpin FPI, Rizieq Shihab, yang sedang berada di Arab Saudi.