TEMPO.CO, Jakarta-Imam Besar Front Pembela Islam (FPI) Rizieq Shihab meminta para ulama dan pengikutnya menggunakan media dakwah sebagai sarana untuk memenangkan pasangan Prabowo Subianto-Sandiaga Uno dalam pemilihan presiden (pilpres) 2019.
Seruan itu disampaikannya melalui pesan suara dalam persamuhan ulama eks penggerak demonstrasi 212 bertajuk Ijtima Ulama II pada Ahad, 16 September 2018, di Hotel Grand Cempaka, Cempaka Putih, Jakarta. Rizieq sendiri masih berada di luar negeri. "Jadikan pesantren, majelis, dan mimbar dakwah sarana untuk memenangkan Prabowo dan Sandiaga Uno," kata Rizieq dari seberang telepon.
Baca: Imam FPI Rizieq Shihab Ikut Telekonferensi Ijtima Ulama II
Intonasi Rizieq Shihab terdengar meninggi dibandingkan sebelumnya. "Allahuakbar," ucap para laskar yang tergabung dalam Gerakan Nasional Pengawal Fatwa (GNPF).
Ijtima Ulama II yang diinisiasi para laskar penggerak demonstrasi 212 memang memutuskan mendukung Prabowo - Sandiaga. Dalam surat kesepakatan yang diteken elite GNPF, para peserta Ijtima Ulama II wajib mendukung pasangan calon yang diusung. Mereka juga harus menyiarkan hasil rekomendasi ini kepada semua umat Islam di Indonesia.
Simak: Prabowo Tandatangani Pakta Integritas Ijtima Ulama II, Ini Isinya
Dalam upaya memenangkan Prabowo-Sandiaga, Rizieq juga meminta para laskar siber atau pengguna media sosial melakukan jihadnya di dunia maya. Pentolan FPI itu mengklaim upaya ini merupakan perbuatan ikhlas demi kemajuan bangsa. "Mari kita menangkan Capres dan Cawapres Prabowo-Sandiaga. Takbir.... Takbir," katanya.
Rizieq Shihab juga meminta laskarnya menjadikan rumah alias markas mereka sebagai posko pemenangan. Langkah lebih lanjut ialah mencetak spanduk, baliho, stiker, dan membuat topi sebagai atribut. "Tentunya dengan uang kita sendiri tanpa pamrih. Ayo galang dana umat untuk kemenangan ini demi umat, rakyat, dan bangsa Indonesia," ujar Rizieq.
