TEMPO.CO, Jakarta - Bakal calon presiden Sandiaga Uno mengklaim ekonom Kwik Kian Gie sudah lima tahun menjadi penasihatnya. Sandiaga mengaku rutin berkomunikasi dengan ekonom senior yang pernah aktif di Dewan Pimpinan Pusat PDIP itu.
"Gini aja deh, faktanya selama lima tahun Pak Kwik itu penasihat saya," kata Sandiaga di lapangan basket Kementerian Pemuda dan Olahraga, Jakarta Pusat, Sabtu, 15 September 2018.
Baca: Kubu Jokowi Membantah Kwik Kian Gie Bergabung Prabowo - Sandiaga
Pernyataan Sandiaga itu sekaligus menanggapi pernyataan politikus PDIP, Aria Bima, yang membantah bergabungnya Kwik dengan tim pemenangan Prabowo Subianto dan Sandiaga di pemilihan presiden 2019. Sandiaga menuturkan dirinya dan Kwik kerap berkomunikasi via WhatsApp. Ekonom berusia 83 tahun itu, kata Sandiaga, biasa berkirim tiga hingga empat kali setiap hari. "Dia rutin mengirimkan tulisan-tulisan, kami WhatsApp sehari hampir tiga sampai empat kali. Itu fakta dan saya bisa tunjukkan," ujarnya.
Mantan Wakil Gubernur DKI Jakarta ini juga mengklaim Kwik sendiri yang berkeinginan menyampaikan nasihat-nasihat di bidang ekonomi yang merupakan keahliannya. Namun dia juga mengakui bahwa Kwik meminta dia tak usah masuk ke tim pemenangan pilpres 2019 lantaran usianya sudah sepuh.
Baca: PDIP Akan Lakukan Penanganan Khusus Jika Kwik Kian Gie ke ...
Sandiaga akhirnya hanya meminta Kwik menjadi narasumber di bidang ekonomi. Kata dia, Kwik kerap menghadiri kajian-kajian ekonomi yang digelar koalisi Prabowo-Sandiaga untuk memberi wejangan.
Menurut Sandiaga, status Kwik yang kader PDIP pernah dibicarakan sebelumnya. "Dia bilang, ‘saya tetap PDIP, tidak ada yang meragukan bahwa saya PDIP murni, tapi saya menyampaikan pesan ekonomi kerakyatan yang kelihatannya sangat cocok dengan apa yang dinarasikan akan dijanjikan oleh Prabowo - Sandi’," kata Sandiaga mengutip pernyataan Kwik.
Simak: Datang ke Balai Kota, Ini Masukan Kwik Kian Gie ...
Sandiaga tak mau larut dalam tarik-menarik Kwik antara koalisi Prabowo dan Jokowi. Kwik milik bangsa, dan nasihatnya bisa ditujukan untuk semua pihak. "Silakan, yang penting ekonomi kerakyatan. Jadi jangan ‘ini punya saya’, enggak boleh," kata Sandiaga.
Sandiaga tak keberatan jika ada kader dari koalisi pengusung dirinya dan Prabowo yang menjadi penasihat bagi koalisi Joko Widodo dan Ma'ruf Amin. Prabowo-Sandiaga menjadi pasangan calon presiden-wakil presiden diusung oleh Partai Gerindra, Partai Keadilan Sejahtera, Partai Amanat Nasional, dan Partai Demokrat. "Kalau ada yang ditampung pemikirannya oleh Pak Kiai (Ma'ruf) dan Pak Presiden, ya monggo, yang penting demi kebaikan."