TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Ketua Umum Partai Demokrat Syarief Hasan mengatakan bahwa adanya kader yang mendukung Joko Widodo atau Jokowi merupakan suara aspirasi di daerah. Menurut dia, hal itu terjadi karena mereka menginginkan Partai Demokrat mencalonkan kader sendiri dalam pilpres 2019.
"Jadi apa yang tengarai sekarang ada satu, dua, tiga kader, bukan satu dua tiga. Karena memang aspirasi betul-betul. Mengapa mereka begitu? Karena seluruh kader Partai Demokrat menginginkan agar dicalonlan kader PD sendiri. Jadi realistis dong," kata Syarief di Komplek Parlemen Senayan, Jakarta, Kamis, 13 September 2018.
Baca: Bungkus Tiga Juta Suara, 4 Kader Demokrat Dikabarkan Pro Jokowi
Menurut Syarief, jumlah kader yang mendukung Jokowi di pilpres hanya sekitar puluhan orang. Jumlah tersebut masih kalah banyak dengan kader yang mendukung Prabowo Subianto, yaitu sebanyak 80 persen. "Dari 34 provinsi untuk seluruh kader Partai Demokrat, hasilnya hampir 80 persen memilih Prabowo. Sisanya mereka pilih Jokowi," kata dia.
Syarief mengatakan partainya sempat membuat survei internal sebelum memutuskan merapat ke kubu Prabowo Subianto. Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono atau SBY menginstruksikan Ketua DPD Demokrat seluruh Indonesia untuk membuat survei internal, pada 10 Agustus 2018. "Survei itu minta persetujuan atau pandangan apakah kita mau dukung Jokowi atau Prabowo. Jadi kita betul-betul bottom up dari bawah," ujarnya.
Baca: Satu Lagi, Kader Demokrat Ini Dipastikan Dukung Jokowi
Adapun 20 persen kader yang mendukung Jokowi ada di Provinsi Jawa Timur, Papua, Nusa Tenggara Timur, Bali, dan Sulawesi Utara. Meski ada kader yang mendukung Jokowi, Syarief mengatakan bahwa mereka tidak dipecat dari keanggotaan partai. Justru, kata dia, sudah kewajiban DPP Demokrat untuk meyakinkan 20 persen kadernya yang mendukung Jokowi agar memilih Prabowo.
Syarief pun menegaskan bahwa partainya tidak bermain dua kaki dalam pilpres 2019. Demokrat, kata dia, solid mendukung Prabowo-Sandiaga. "Partai harus besar ya harus menang, meraup voters sebanyak-banyaknya. Prioritas lain mendukung penuh dan mengusahakan maksimal insya Allah pasangan Prabowo-Sandiaga menang pilpres 2019. Mana lebih utama? Dua-duanya," kata dia.
Baca: Kader Demokrat Boleh Dukung Jokowi, Ma'ruf Amin: Alhamdulillah