TEMPO.CO, Jakarta - Mantan terpidana perkara pelanggaran Undang-Undang Informasi dan Transaksi Elektronik, Buni Yani, mengatakan dirinya siap jika diajak masuk ke dalam tim pemenangan pasangan Prabowo Subianto dan Sandiaga Uno.
Baca juga: Prabowo ke Djoko Santoso: Bintang 4 Tapi Mau Jadi Wakil Bintang 3
"Yang namanya pejuang itu kapan pun siap. Jadi, tak diajak pun kalau itu yang harus dikerjakan, kami harus datang berjuang," ujar Buni Yani di kawasan Bambu Apus, Jakarta Timur, Rabu, 12 September 2018.
Sebelumnya, anggota Dewan Pembina Partai Gerindra, Djoko Santoso, mengatakan akan mengajak Buni Yani masuk ke dalam tim pemenangan Prabowo - Sandiaga. Djoko telah ditunjuk menjadi ketua tim pemenangan oleh Prabowo.
Kendati demikian, Buni Yani tak dapat memastikan apakah nanti akan masuk ke tim sukses. Menurut dia, hal itu merupakan kewenangan Djoko Santoso sebagai ketua tim. "Saya tak bisa jawab, itu wilayahnya beliau (Djoko Santoso). Itu masih rencana saya kira," katanya.
Baca juga: Hadiahi Keris ke Djoko Santoso, Prabowo: Dia Ksatria dan Senopati
Buni Yani juga mengatakan hingga saat ini belum ada komunikasi dengan Prabowo terkait dirinya diajak masuk tim sukses. Dia berkata komunikasi hanya dilakukan dengan Djoko Santoso sebagai ketua tim. "Kami diskusikan karena beliau (Djoko Santoso) senior, ahli strategi, jadi kami ngobrol macam- macam," ucapnya.
Nama Buni Yani muncul ketika kasus penistaan agama yang menyeret mantan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok. Buni penyebar video yang kemudian digunakan sebagai bukti menjebloskan Ahok ke penjara.
Setalah Ahok dipenjara, Buni Yani menjadi tersangka dalam kasus video pidato Ahok yang diunggahnya. Dia terbukti mengedit dan menghilangkan bagian tertentu video itu. Dia divonis 1,5 tahun penjara.