TEMPO.CO, Jakarta - Keputusan Partai Demokrat ikut mengusung pasangan Prabowo Subianto dan Sandiaga Uno di pemilihan presiden 2019 tak serta merta diikuti para kadernya. Sejumlah kader malah cenderung memilih mendukung calon presiden inkumben Joko Widodo.
Baca: Kata Sandiaga Uno soal Dua Kaki Demokrat di Pilpres 2019
Ada yang masih galau mendukung antara Jokowi dan Prabowo, ada pula yang terang-terangan mendukung Jokowi, bahkan memutuskan keluar dari Partai Demokrat. Berikut sejumlah kader Demokrat yang melenceng dari keputusan partai di pilpres 2019.
1. Gubernur Papua Lukas Enembe
Lukas Enembe terang-terangan menyatakan mendukung Jokowi di pilpres 2019. Bahkan, gubernur yang baru dilantik untuk periode kedua ini mengatakan masyarakat Papua siap bungkus tiga juta suara untuk capres inkumben itu.
Lukas menuturkan, hanya Jokowi presiden yang memahami persoalan di Papua. Selama ini, kata dia, para presiden memang bisa mengetahui kesulitan di Papua. Namun, Lukas mengatakan mereka tidak mampu memberikan solusi.
"Siapapun yang jadi presiden, tidak akan mengubah Papua. Jokowi lebih memahami Papua dibandingkan presiden-presiden sebelumnya," kata Lukas di Istana Negara, Jakarta, Rabu, 5 September 2018.
Lukas mengatakan akan fokus mengajak masyarakat Papua untuk memberikan suara kepada Jokowi, tanpa harus bergabung dalam tim kampanye Jokowi - Ma'ruf. "Jokowi itu harga mati 100 persen. Kami akan fokus memberikan suara ke Jokowi. Tidak ada yang lain. Seluruh rakyat Papua," kata Ketua DPD Partai Demokrat Papua itu.