TEMPO.CO, Jakarta - Bakal calon presiden Prabowo Subianto berziarah ke makam sejumlah pendiri organisasi Islam Nahdlatul Ulama atau NU di Kabupaten Jombang, Jawa Timur. Dia juga bertemu dengan pengasuh pondok pesantren untuk menjalin silaturahmi.
Baca juga: Prabowo Kunjungi Pengungsi Gempa Lombok Hari Ini
"Tadi saya ke Tebuireng (PP Tebuireng Jombang), sekarang ke Tambakberas (PP Bahrul Ulum Tambakberas Jombang). Sesuai dengan adat, sebelum masuk ke suatu daerah, sowan ke para kiai, apalagi dari NU," kata Prabowo.
Menurut Prabowo, keluarga Nahdliyin sangat besar di Jawa Timur. "Dan ada sejarah besar di sini," katanya setelah berziarah ke makam pendiri NU, KH Wahab Hasbullah, di area pondok pesantren, Dusun Tambakberas, Desa Tambakrejo, Kecamatan Jombang, Kamis, 6 September 2018.
Prabowo mengaku sengaja datang ke Jombang. Ia berziarah ke makam pendiri NU sekaligus tokoh nasional, KH Hasyim Asy'ari, di PP Tebuireng, Kabupaten Jombang. Di tempat tersebut, ia sempat bertemu dengan salah seorang pengurus pondok.
Prabowo bertemu secara tertutup di "ndalem". Bahkan, setelah berziarah ke makam yang ada di area pondok tersebut, Prabowo kembali ke "ndalem" berbincang dengan sejumlah pengurus pondok. Namun, saat itu, pengasuh pondok, KH Salahudidn Wahid (Gus Sholah), tidak ada di tempat, karena masih proses pemulihan setelah menjalani perawatan akibat sakit yang dideritanya, di Jakarta.
Setelah berdialog sebentar, Prabowo, yang juga datang dengan rombongan, melanjutkan perjalanan ke PP Bahrul Ulum Tambakberas, Kabupaten Jombang. Ia menuju ke rumah pengasuh pondok, KH Hasib Wahab, dan selanjutnya ke makam KH Wahab Hasbullah.
Prabowo sempat berdialog dengan pengasuh pondok itu. Dalam dialog itu, Prabowo mengaku senang bisa diterima bertemu dengan pengasuh. Terlebih lagi, pendiri pondok, almarhum KH Wahab Hasbullah, merupakan tokoh besar, termasuk salah satu pendiri organisasi Nahdlatul Ulama.
Baca juga: Koalisi Prabowo - Sandiaga Gelar Pertemuan Jubir Pilpres 2019
Prabowo mengakui ke depan akan ada pekerjaan besar. Untuk itu, ia meminta izin, sowan kepada para tokoh, sesepuh rakyat, sebelum melakukan tahapan lebih lanjut.
"Ada yang mengatakan bangsa yang besar adalah bangsa yang bisa menghormati jasa pahlawannya. Kita, generasi muda, kadang lupa dari mana berasal. Padahal ada perjuangan bapak-bapak, termasuk kakek-kakek, yang selalu dikenang, disyukuri," ujarnya.
Pengasuh PP Bahrul Ulum Tambakberas Jombang, KH Hasib Wahab, mengaku juga menerima baik kunjungan yang dilakukan oleh bakal calon presiden Prabowo Subianto ke pondok. Namun, ia menegaskan, hal itu dilakukan karena menghormati tamu.
"Sebagai tuan rumah, ada tamu diterima baik. Siapa pun tokoh, apa pun, kalau dia bertamu, apalagi ziarah ke makam Mbah Wahab, kami dengan senang hati memuliakan," katanya.
Namun Hasib berpesan kepada Prabowo untuk tidak melupakan pesantren jika nantinya terpilih menjadi presiden. Ia juga berharap dalam perpolitikan juga lebih dikedepankan tentang Islam yang moderat yang sifatnya ramah.
Baca juga: Temukan 25 Juta Data Ganda, Koalisi Prabowo Tolak Penetapan DPT
"Islam kita sifatnya ramah, tidak usah marah-marah, keras. Kalau ada yang keras, biarkan, karena kita moderat. Saya rasa itulah pesan saya dan sekali lagi terima kasih Pak Prabowo telah berkenan hadir," katanya.
Setelah berdialog dan ramah tamah, rombongan Prabowo kembali melanjutkan perjalanan dengan naik helikopter. Rombongan berencana ke Bangkalan, ziarah ke makam Syaikhona Kholil.