TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Haedar Nashir memastikan bahwa organisasi yang dipimpinnya tidak akan masuk dalam ranah politik praktis di pilpres 2019 meski telah dikunjungi pasangan capres Prabowo - Sandiaga dan Ma'ruf Amin.
Baca: Ma'ruf Amin ke Muhammadiyah: Minta Doa, Kalau Bisa Dukungannya
"Kami menerima semua pihak yang datang, tapi kami tetap pada khittah untuk tidak masuk arena politik praktis," kata Haedar usai menerima kunjungan Ma'ruf Amin di kantor PP Muhammadiyah pada Rabu malam, 5 September 2018.
Menurut Haedar, warga Muhammadiyah sudah sangat cerdas untuk menentukan pilihan politiknya di pilpres mendatang. "Jadi posisi kami jelas. Kami hanya memberikan do'a dan restu kepada Kiai Ma'ruf sebagai sesama ulama untuk maju di pilpres 2019," ujarnya.
Baca: Survei: Jokowi - Ma'ruf Unggul di Basis NU
Adapun pasangan calon presiden dan wakil presiden Prabowo Subianto-Sandiaga Uno menyambangi kantor PP Muhammadiyah pada Senin malam, 13 Agustus 2018. Saat itu, Prabowo mengatakan bahwa maksud kedatangannya hanya untuk bersilaturahmi. Jokowi juga pernah meyambangi PP Muhammadiyah untuk menyerahkan hewan kurban.
Berbeda dengan Prabowo, Ma'ruf Amin terang-terangan mengatakan bahwa kunjungannya ke PP Muhammadiyah dengan maksud mendapatkan dukungan di pilpres 2019. "Jadi saya ke sini mau minta doanya, kalau bisa minta dukungannya," ujar Ma'ruf sambil tertawa di kantor PP Muhammadiyah, Menteng, Jakarta pada Rabu, 5 September 2018.
Baca: Jokowi Bertemu Pengurus Muhammadiyah, Ini yang Dibahas