TEMPO.CO, Jakarta - Ma'ruf Amin yakin ia bersama Joko Widodo atau Jokowi bisa menggaet suara generasi milenial dalam pemilihan presiden 2019. Meski usianya 74 tahun, Ma'ruf meyakini sosoknya masih bisa diterima kawula muda.
Baca: Gelar Rakornas, PDIP Hadirkan Ma'ruf Amin sebagai Pembicara
Ma'ruf menuturkan, ia dan Jokowi bisa berbagi peran untuk menarik perhatian generasi milenial. Pemilih muda nonsantri, kata dia, bisa digaet oleh Jokowi yang kerap bergaya casual seperti mengenakan jaket, sneakers, dan menaiki sepeda motor.
"Nah, kalau milenial santri, condong ke saya. Jadi, akhirnya semua milenial kami ambil," katanya sambil tertawa di posko pemenangan Jokowi-Ma'ruf, Rumah Cemara Nomor 19, Jalan Cemara, Menteng, Jakarta, Sabtu, 1 September 2018.
Baca: Kata Ma'ruf Amin Soal Air Zam-zam Berlabel #2019GantiPresiden
Suara pemilih muda menjadi perebutan kubu Jokowi-Ma'ruf dan Prabowo Subianto-Sandiaga Uno. Sebab, suara pemilih generasi milenial, yakni antara umum 17-34 tahun mencapai sekitar 34 persen, menurut survei Saiful Mujani Research Consulting (SMRC).
Sebelumnya, Wakil Ketua Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Ma'ruf Amin, Abdul Kadir Karding mengatakan, sejumlah program telah disiapkan untuk menggaet pemilih milineal. Program-program itu merupakan bagian dari Nawacita II Jokowi untuk transformasi pembangunan ke depan. Beberapa program yang disiapkan, seperti pelatihan dan workshop vokasional untuk anak-anak muda.
Di kubu Prabowo-Sandiaga juga telah menyiapkan konsep untuk ditawarkan kepada kaum milenial. Konsep itu bertema ekonomi.
Baca: Pesan MUI untuk Ma'ruf Amin Setelah Nonaktif Jadi Ketua
Menurut Sandiaga, isu ekonomi sangat relevan bagi kehidupan kaum milenial. "Bagaimana lapangan kerja bisa diciptakan untuk mereka di era industri 4.0 ini. Bagaimana harga-harga biaya hidup, biaya kesehatan, dan biaya bahan pangan bisa terkondisikan," tuturnya.