TEMPO.CO, Jakarta - Calon wakil presiden Sandiaga Uno mengungkapkan alasannya ingin menarik suara millenial dalam pemilihan presiden atau pilpres 2019. Menurut Sandi, satu dari tiga pemilih dalam pilpres 2019 adalah kaum millenial.
Baca: Dugaan Mahar Tak Terbukti, Sandiaga: Proses Hukum Transparan
"Teman-teman millenial ini akan mewarnai hampir 35 persen dari electoral," ujarnya setelah memberikan kuliah perdana untuk mahasiswa baru di Universitas Muhammadiyah Prof Dr Hamka, Jakarta Timur, Sabtu, 1 September 2018.
Terkait dengan strategi untuk mendapatkan suara dari kaum millenial, cawapres yang berpasangan dengan Prabowo Subianto ini menuturkan kaum millenial menyukai konsep-konsep yang orisinal dan otentik. Kaum millenial, kata Sandi, tidak menyukai sesuatu yang dibuat-buat. "Mereka maunya yang fresh dan nyambung. Kedua, harus relevan dengan kebutuhan mereka," ucapnya.
Baca: Pelapor Dugaan Mahar Politik Sandiaga Protes Putusan Bawaslu
Konsep yang ditawarkan Sandi kepada kaum millenial bertema ekonomi. Menurutnya, isu ekonomi sangat relevan bagi kehidupan kaum millenial. "Bagaimana lapangan kerja bisa diciptakan untuk mereka di era industri 4.0 ini. Bagaimana harga-harga biaya hidup, biaya kesehatan, dan biaya bahan pangan bisa terkondisikan," tuturnya.
Millenial sendiri memiliki banyak pengertian. Definisi umum kaum millenial adalah orang-orang yang lahir pada awal 1980-an hingga pertengahan 1990-an. Kaum ini dicirikan sebagai kelompok yang mampu bekerja dengan teknologi, lebih cerdas, dan lebih toleran.