TEMPO.CO, Jakarta- Mantan Ketua PP Muhammadiyah Din Syamsuddin mengaku pernah ditawari menjadi ketua tim kampanye nasional bagi pasangan capres Joko Widodo-Ma'ruf Amin atau Jokowi - Ma'ruf.
"Tepatnya saya lupa, tapi bulan Juli lalu, ada utusan istana presiden yang menawarkan saya menjadi ketua tim kampanye nasional," kata Din saat ditemui di kantor MUI, Rabu, 29 Agustus 2018.
Baca: Din Syamsuddin: Ulama Mendukung Capres Nestapa Bagi Ukhuwah
Menurut Din, tawaran tersebut disampaikan oleh dua utusan istana yang salah satunya adalah staf kepresidenan, Teten Masduki. Saat itu, Teten menyampaikan pesan Jokowi agar Din ikut terlibat dalam tim kampanye nasional Jokowi - Ma'aruf Amin.
Satu utusan lainnya adalah seorang perempuan yang mengaku membawa pesan dari Jokowi agar Din Syamsuddin mau menjadi ketua tim kampanye nasional. Saat itu, Din mengaku tak mau langsung percaya. "Kalau tidak langsung dari Jokowi saya tidak bisa langsung percaya," ujarnya.
Baca: Jaringan Matahari Dorong Din Syamsuddin Menjadi Cawapres Jokowi
Din pun menyatakan sikapnya masih sama sejak dulu, yaitu tidak akan terlibat dalam soal dukung-mendukung kandidat dalam pemilihan umum. Menurut dia, hal tersebut merupakan amanah dari organisasinya, Muhammadiyah, untuk netral dalam dukungan politik.
Selain itu, kata Din, ia sadar diri dengan aktif di sejumlah komunitas lintas agama dan budaya. "Lagi pula saya ini PNS, guru besar, jadi harus netral," ujarnya.
Baca: Din Syamsuddin Sebut #2019GantiPresiden Bentuk Aspirasi