TEMPO.CO, Jakarta - Pasangan calon presiden dan wakil presiden penantang Joko Widodo, Prabowo Subianto-Sandiaga Uno, mulai menggalang dukungan di luar kelompok muslim dalam pemilihan presiden 2019. Salah satu caranya adalah menyiapkan program untuk menggenjot suara dari kelompok milenial dan ibu-ibu.
Baca: Prabowo - Sandiaga dekati Milenial, Gerindra: Bukan dengan Moge
"Ekonomi itu isu utama dan kami punya tawaran yang menarik untuk kaum milenial serta emak-emak," kata calon wakil presiden Sandiaga Uno di Jakarta, Rabu, 22 Agustus 2018.
Sandiaga mengatakan, untuk pilpres tahun depan, ekonomi menjadi fokus kampanyenya. Ia yakin saat ini masyarakat membutuhkan konsep ekonomi yang konkret. Tawaran itu sekaligus untuk mengantisipasi berbeloknya suara pendukung dari kelompok muslim.
Dalam pilpres 2019, mayoritas lembaga survei menyebut elektabilitas Prabowo Subianto di bawah Jokowi. Riset Lingkaran Survei Denny JA menunjukkan elektabilitas Prabowo-Sandiaga hanya 29,5 persen. Sedangkan pasangan Jokowi-Ma'ruf mencapai 52,2 persen. Jokowi-Ma’ruf juga unggul di segmen pemilih muslim dengan total suara 52,7 persen. Sedangkan Prabowo-Sandiaga hanya memperoleh 27,9 persen suara.
Baca: Sandiaga Uno Puji The New Prabowo, Apa Asiknya untuk Milenial?
Ketua Dewan Pimpinan Pusat Partai Gerindra Habiburokhman optimistis Prabowo-Sandiaga bisa menang dalam pemilihan presiden tahun depan. Alasannya, partainya memiliki keunggulan dalam merebut hati kelompok pemilih usia muda.
Pendekatan yang dilakukan, kata dia, tak sekadar kata-kata atau tampilan, tapi juga pendekatan untuk bisa memahami masalah yang kerap dialami generasi milenial. "Kami akan menjawab kerisauan para generasi muda," ucapnya.
Baca: Pilih Sandiaga, Elektabilitas Prabowo Naik di 3 Kantong Suara Ini
Habiburokhman juga yakin dukungan dari kelompok muslim tidak akan tergerus meski Jokowi menjadikan Ketua Majelis Ulama Indonesia Ma’ruf sebagai calon wakil presiden. Ia optimistis para pemilih muslim akan mempertimbangkan kubu mana yang paling konsisten memperjuangkan keadilan. "Masyarakat kita sudah cerdas. Enggak akan gampang ditipu dengan sesuatu yang instan," katanya.
BUDIARTI UTAMI PUTRI | DEWI NURITA | MAYA AYU PUSPITASARI